kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Barata Indonesia dapat kontrak pembangunan pabrik gula Rp 866 miliar


Selasa, 28 Agustus 2018 / 09:51 WIB
Barata Indonesia dapat kontrak pembangunan pabrik gula Rp 866 miliar
ILUSTRASI. Barata Indonesia


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barata Indonesia mendapatkan kontrak baru pembangunan pengerjaan proyek pabrik gula Gempolkrep serta pabrik bioethanol yang terletak di Mojokerto, Jawa Timur. Total nilai kontrak itu mencapai Rp 866 miliar.

Proyek baru tersebut diperoleh Barata Indonesia dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X. Keduanya telah melakukan penandatangan kontrak pada 27 Agustus 2018 kemarin. Adapun durasi pengerjaan proyek kurang lebih selama 15 bulan.

Penandatangan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama, Silmy Karim serta Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Annurogo, serta disaksikan oleh Tim Kejaksaan Jawa Timur,Senin 27 Agustus 2018 di Kantor PTPN X di Surabaya, Jawa Timur.

Dalam kontrak tersebut, Barata Indonesia sebagai kontraktor tunggal, akan mengerjakan proyek peningkatan kapasitas pabrik gula Gempolkrep yang sebelumnya berkapasitas 6000 TCD menjadi 8000 TCD, yang akan terintegrasi dengan pabrik bioethanol dan Co generation, Gempol krep PTPN X.

Untuk proyek pabrik gula Gempolkrep kali ini, Barata Indonesia menggandeng teknologi provider dari Sutech Thailand yang sudah berpengalaman dalam membangun pabrik gula di Indonesia.

Direktur Utama Barata Indonesia, Silmy Karim mengatakan, proyek pabrik gula Gempolkrep merupakan proyek industri gula keempat yang berhasil diperoleh oleh Barata Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

"Dengan pengalaman yang telah dimiliki oleh Barata Indonesia selama satu abad di industri gula, kami memang ingin menjadi solution provider bagi proyek–proyek industri agro, khususnya industri gula nasional,” kata Silmy dalam keterangan resmi, Selasa (28/8).

Kementerian BUMN juga menyambut baik penandantangan kontrak tersebut. Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi, Wahyu Kuncoro mengatakan bahwa proyek PG Gempolkrepp-Mojokerto milik PTPN X ini merupakan bagian dari program revitalisasi pabrik gula milik BUMN.

Program ini dilakukan guna mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka mewujudkan swasembada gula. "Revitalisasi pabrik gula milik BUMN akan meningkatkan produksi gula, sekaligus akan mendukung terwujudnya swasembada gula nasional." ujar Wahyu.

Sebelum mendapatkan proyek pabrik gula Gempolkrep, Barata Indonesia juga berhasil mendapatkan proyek revitalisasi pabrik gula Rendeng, pabrik gula Asembagus serta pabrik gula Bombana.

Diperolehnya proyek pabrik gula ini, semakin memantapkan posisi Barata Indonesia sebagai perusahaan yang memiliki kompetensi mumpuni di bidang Industri Gula. Hal ini juga sejalan dengan keinginan dari perusahaaan untuk memberikan kontribusi terhadap terciptanya ketahanan pangan nasional, lewat proyek–proyek strategis pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×