Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Barito Renewables Tbk (BREN) melalui anak usahanya, Star Energy Geothermal, sedang merealisasikan penambahan 116 Megawatt (MW) kapasitas total panas bumi di ketiga wilayah operasi yaitu di Salak, Darajat dan Wayang Windu.
Sebanyak 53 MW diantaranya akan dicapai melalui dua strategi, yaitu pengembangan Salak Binary dan program retrofit. Penambahan kapasitas ini merupakan bagian dari growth story BREN untuk menambah kapasitas melalui pertumbuhan organik.
Penambahan kapasitas dilakukan dengan menerapkan langkah-langkah strategis dengan melakukan efisiensi untuk unit-unit yang berada di ketiga wilayah operasi melalui program retrofit dan melalui pengembangan Salak Binary.
"Total penambahan kapasitas dari program retrofit ini akan menambah pendapatan sekitar US$40 juta per tahun,” kata Hendra Tan, Direktur Utama BREN seperti dikutip dari keterbukaan informasi, Jumat (31/05).
Baca Juga: Masuk Papan Pemantauan Khusus, Barito Renewables Energy (BREN) ARB Dua Hari Beruntun
Hendra menyebut, saat ini program Salak Binary dan retrofit sudah berjalan dan ditargetkan rampung secara berkala hingga 2026 nanti.
"Ini merupakan komitmen kami senantiasa mengembangkan usaha kami dan mendukung program transisi energi Pemerintah Indonesia,” tambah Hendra Tan.
Suharsono Darmono, Deputy Chief Asset Management Star Energy Geothermal, menambahkan, Salak Binary merupakan inovasi penerapan teknologi terbaru di panas bumi dengan menyerap energi panas dari hot brine water yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, kemudian diubah menjadi energi listrik program retrofit merupakan bagian dari kegiatan peningkatan efisiensi power plant milik BREN.
“Program retrofit merupakan bagian dari kegiatan peningkatan efisiensi power plant kami. Efisiensi yang dilakukan oleh Star Energy Geothermal mencakup re-engineering, improvement dan optimalisasi penggantian cooling tower dan turbine rotor menggunakan teknologi yang lebih baru,” tambah Suharsono.
Selain Salak Binary, Star Energy juga melakukan program retrofit yang akan menambah kapasitas sebesar 39,2 MW untuk area operasional Salak, Darajat dan Wayang Windu. Commercial Operation Date (COD) untuk Salak dan Wayang Windu akan dilakukan pada tahun 2025. Sementara untuk Darajat ditargetkan akan rampung pada 2026.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News