kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.946.000   19.000   0,99%
  • USD/IDR 16.330   14,00   0,09%
  • IDX 7.345   -53,46   -0,72%
  • KOMPAS100 1.030   -14,36   -1,37%
  • LQ45 782   -6,67   -0,85%
  • ISSI 245   -3,19   -1,29%
  • IDX30 405   -3,55   -0,87%
  • IDXHIDIV20 467   0,58   0,12%
  • IDX80 116   -1,36   -1,15%
  • IDXV30 118   -0,58   -0,49%
  • IDXQ30 130   -0,02   -0,02%

BATAN dan CEA jalin kerja sama pengembangan nuklir


Senin, 12 Oktober 2015 / 16:41 WIB
BATAN dan CEA jalin kerja sama pengembangan nuklir


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Kendati pemanfaatan nuklir di sektor pembangkit listrik masih belum mendapat lampu hijau dari pemerintah, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terus melakukan penelitian dan pengembangan nuklir di dalam negeri.

Kali ini BATAN menggandeng Pusat Energi Atom Perancis atau CEA (Commissariat à l'Énergie Atomique) untuk mengembangkan nuklir di dalam negeri.

Kerjasama ini dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MOU) antara BATAN dengan CEA di Ruang Pertemuan Gedung 71 BATAN, Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Senin (12/10). Kepala Batan, Djarot Sulistio Wisnubroto menyambut baik kerja sama ini.

“BATAN sebagai lembaga litbang dan sekaligus promotor pemanfaatan teknologi nuklir, menyambut dengan terbuka kerja sama dengan Perancis sebagai negara yang kemampuan teknologi nuklirnya sangat maju dan mempunyai pengalaman yang panjang mengoperasikan Pembangkit Listirk Tenaga Nuklir (PLTN),” kata Djarot dalam keterangan resmi yang diterima KONTAN, Senin (12/10).

Menurutnya, Indonesia siap bekerjasama dengan berbagai negara yang memperkuat infrastruktur pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan damai. “Keinginan kuat pemerintah RI dalam pemenuhan energi termasuk untuk jangka panjang mengharuskan kita tetap mempertimbangkan nuklir sebagai bagian bauran energi,” tambah Djarot.

Penandatanganan MOU itu dilanjutkan dengan seminar yang akan berlangsung selama dua hari, yakni 12 s/d 13 Oktober 2015 di tempat yang sama. Hadir sebagai pembicara utama adalah Kepala BATAN Prof Djarot Wisnubroto dan Kepala BAPETEN Prof. Jazi Eko Istiyanto, M.Sc.

Sementara pembicara dari Perancis adalah Mr. Jean Luchere dan Prof. B. Grambow. Tujuan seminar adalah sebagai ajang pertukaran informasi tentang kemajuan sains dan teknologi nuklir dari kedua negara dan meningkatkan potensi pemanfaatannya untuk pengembangan energi yang bersih dan kompetitif, serta pemanfaatan di bidang lain untuk menunjang kesejahteraan masyarakat.

Kerja sama ini juga bertujuan untuk membangun komunikasi antara komunitas sains Indonesia dan Perancis, serta kalangan industri dalam upaya meningkatkan pendayagunaan teknologi nuklir di berbagai bidang di Indonesia.

"Diharapkan dari seminar ini dapat meningkatkan kerjasama teknis kedua Negara dalam bidang ketenaganukliran antara komunitas ilmuwan Perancis dan Indonesia," jelas Djarot.

Seminar akan dihadiri kurang lebih 120 peserta yang terdiri dari pakar teknologi nuklir, BATAN dan BAPETEN, pejabat dan pakar teknologi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kemenristek-dikti, BAPENAS, LIPI, akademisi perguruan tinggi, dan praktisi Industri.

Topik yang akan dibahas dalam seminar adalah “Teknologi Nuklir dan Pemanfaatan Energi Nuklir dan Dampak lingkungan” dan “Tantangan Sosial dan Peraturan; Edukasi dan Training” dan akan dibahas juga tentang keumungkinan dapat dikembangkan kerja sama di masa yang akan datang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×