Reporter: Aceng Nursalim | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi diprediksikan berimbas ke penjualan sepeda motor nasional. Pabrikan sepeda motor mulai merevisi target penjualannya.
Deputi General Manager Sales Division PT Astra Honda Motor (AHM), Thomas Wijaya, menuturkan, kenaikan harga BBM bersubsidi bakal menurunkan daya beli masyarakat. Ia memberi gambaran, tahun lalu Honda menjual 4,1 juta unit sepeda motor. Nah, "Hingga bulan kelima tahun ini, Honda menjual hampir 2 juta unit," ujar dia kepada KONTAN Senin (17/6).
Thomas menuturkan, penjualan sepeda motor Honda bisa terkoreksi sekitar 10% sepanjang semester II tahun ini karena harga BBM naik. Makanya, Honda hanya menargetkan penjualan sepeda motor sekitar 4,2 juta unit- 4,3 juta unit di tahun ini.
Direktur Pemasaran PT Yamaha Indonesia motor Manufacturing (YIMM) Sutarya menambahkan, kenaikan harga BBM otomatis berdampak ke penjualan motor Yamaha. Apalagi, "Ada aturan batas minimal uang muka kredit kendaraan bermotor (LTV) yang juga berimbas ke penjualan," ujar dia, kemarin.
Hingga saat ini Yamaha belum menetapkan target penjualan sepeda motor pasca kenaikan harga BBM bersubsidi. Sebelumnya, Yamaha mematok target penjualan sepeda motor sekitar 3,6 juta unit- 4,2 juta unit pada tahun ini.
Manajer Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Yohan Yahya, mengaku, semester II 2013 akan cukup berat lantaran harga BBM naik. "Kenaikan market menjelang lebaran bisa terganggu oleh hal itu," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News