kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beban Gaji Melonjak Tajam, Begini Respons GoTo dan Bukalapak


Jumat, 03 Juni 2022 / 19:17 WIB
Beban Gaji Melonjak Tajam, Begini Respons GoTo dan Bukalapak
ILUSTRASI. GoTo Gojek Tokopedia (GOTO)


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan rintisan atau startup di Indonesia tampak mengalami kenaikan jumlah beban gaji karyawan secara tahunan di tahun ini.  

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) misalnya. Di kuartal I-2022, GoTo memiliki beban gaji dan imbalan karyawan sebesar Rp 3,59 triliun. Jumlah ini meroket 102,14% (yoy) dibandingkan beban gaji dan imbalan karyawan GoTo di kuartal I-2021 sebesar Rp 1,14 triliun.

Beban tersebut jauh melampaui pendapatan bersih GoTo yang di kuartal pertama tahun ini berada di level Rp 1,49 triliun.

Namun, sekadar catatan, beban gaji dan imbalan karyawan GoTo di kuartal pertama tahun lalu sebenarnya merupakan realisasi ketika GoTo belum menjadi perusahaan hasil merger, alias masih terpisah antara Gojek dan Tokopedia. Kedua startup kelas kakap ini baru resmi merger di bulan Mei 2021.

Nila Marita, Chief of Corporate Affairs GoTo menyampaikan, Grup GoTo beroperasi di beberapa negara lain di kawasan Asia Tenggara, di mana seringkali terdapat perbedaan tingkat rata-rata gaji yang signifikan.

Baca Juga: Tren PHK Karyawan Startup, Bagaimana Bisnis Startup Agar Bisa Bertahan?

Dalam industri teknologi, tingkat upah yang tinggi selaras dengan kebutuhan terhadap talenta digital yang tinggi. Hal ini terjadi bukan hanya di Asia, melainkan terjadi di seluruh sektor teknologi secara global.

“Komponen gaji dan imbalan karyawan yang dilaporkan dalam laporan keuangan GoTo selain mencakup gaji yang dibayarkan secara rutin, juga termasuk kompensasi berbasis saham yang merupakan bagian dari kompensasi jangka panjang yang diberikan perusahaan kepada karyawan,” ungkap Nila, Jumat (3/6).

Ia menambahkan, aset terbesar perusahaan teknologi adalah sumber daya manusia. Gaji dan imbalan karyawan yang termasuk kompensasi berbasis saham mencerminkan investasi GoTo kepada karyawannya. Ini mengingat karyawan yang telah berkontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan GoTo dalam melayani kebutuhan jutaan konsumen serta mitra.

Setali tiga uang, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga punya beban pengeluaran yang besar untuk kebutuhan upah karyawan.

Pada kuartal I-2022 lalu, Bukalapak mencatatkan total beban gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp 223,46 miliar atau melonjak 100,41% (yoy) dibandingkan realisasi pada kuartal I-2022 yakni sebesar Rp 158,18 miliar.

SVP Talent Bukalapak Suryo Sasono mengonfirmasi, kenaikan beban gaji dan upah sejalan dengan peningkatan jumlah karyawan Bukalapak dalam beberapa waktu terakhir. “Hal ini bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas produk dan layanan Bukalapak, termasuk untuk masyarakat,” tukas dia, Jumat (3/6).

 

Sayangnya, ia tidak menyebut jumlah karyawan terkini di Bukalapak beserta komposisinya. Bila merujuk pada prospektus Bukalapak, per 31 Desember 2020, BUKA memiliki tim teknologi sebanyak 690 teknisi atau setara 37% dari total karyawan perusahaan.

Sementara itu, mengacu pada laporan keuangan, beban gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan tampaknya memakan porsi yang cukup besar bagi Bukalapak. Ini mengingat pendapatan neto Bukalapak di kuartal I-2022 masih di bawah Rp 1 triliun, tepatnya Rp 787,91 miliar, atau meningkat 100,85% dibandingkan hasil di kuartal I-2021 sebesar Rp 423,70 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×