kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini cara Ciputra Development (CTRA) antisipasi fase new normal


Selasa, 26 Mei 2020 / 16:03 WIB
Begini cara Ciputra Development (CTRA) antisipasi fase new normal
ILUSTRASI. Proyek Ciputra Development (CTRA)


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tekanan akibat pandemi virus corona, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mereview kembali proyek yang belum dimulai. Hal ini dilakukan untuk menghadapi era new normal di Indonesia. 

Salah satu hal yang akan di review adalah perubahan desain bangunan hingga mendorong penjualan online. Perusahaan properti ini juga menyiapkan sejumlah skenario antisipasi penerapan new normal. 

Sekretaris Perusahaan CTRA Tulus Santoso mengatakan, perusahaan memastikan telah melakukan penyesuaian-penyesuaian menyusul tatanan kehidupan yang akan berubah sambil mengikuti protokol wabah Covid-19. Perusahaan juga akan mencermati perkembangan pasar dalam situasi new normal.

"Ya, prinsipnya CTRA ingin menjalankan aktivitasnya dengan tetap mematuhi aturan pemerintah seperti new normal. Pasti akan banyak adjustment-adjusment baru. Kami masih meninjau existing property kami, terutama tentu yang banyak dikunjungi orang, seperti mal," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (26/5).

Baca Juga: Anak usaha Ciputra (CTRA) prediksi pendapatan di kuartal I-2020 turun hingga 25%

Tulus menambahkan, dalam mengantisipasi new normal, perusahaan sudah mengimbau para penyewa di mal untuk melakukan penyesuaian tersebut. Hal ini bertujuan untuk menghindari penyebaran Covid-19 di lingkungan pusat perbelanjaan.

"Pada dasarnya kami siap menghadapi fase new normal di sektor properti meskipun tidak semua bisa dilakukan secara maksimal, yang mungkin tidak bisa langsung diimplementasikan adalah yang berhubungan dengan teknologi baru karena masih proses pembuatan. Tetapi kami tetap menawarkan produk dengan kualitas terbaik," lanjut dia. 

Selain itu, hambatan lain yang dihadapi sektor properti adalah proses transaksi belum dapat dilakukan secara digital secara penuh. Namun, semua itu bisa diatasi dengan penerapan protokol Covid-19 secara ketat.

Seperti kalau notaris tetap harus bertemu tatap muka. Tetapi, menurutnya, karena transaksi properti itu transaksi nilai besar, pembeli tidak keberatan untuk datang ke notaris, yang terpenting ada jarak, dan protokol lainnya yang harus dijalankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×