kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini hasil modifikasi pemakaian DME pada kompor LPG konvensional


Rabu, 07 Oktober 2020 / 12:54 WIB
Begini hasil modifikasi pemakaian DME pada kompor LPG konvensional


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan uji coba penggunaan 100% bahan bakar Dimethyl Ether (DME) pada kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) konvensional. Proses ini merupakan bagian dari modifikasi Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ESDM dalam mengoptimalkan penggunaan DME di masyarakat.

"Salah satu modifikasi yang dilakukan saat ini adalah sistem pengapian kompor, terutama pada kepala burner dan nozzle," kata Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM, Selasa (6/10).

Menurut dia, modifikasi ini bertujuan agar pengguna kompor LPG konvensional yang ingin beralih ke bahan bakar DME tidak perlu lagi membeli kompor khusus untuk bahan bakar DME. Pengguna hanya perlu membeli onderdil kompor yang terkait dengan sistem pengapian, sehingga pembakaran dapat berlangsung lebih sempurna.

Hasil penelitian Litbang ESDM menunjukkan nyala api kompor hasil modifikasi berwarna biru dan stabil, efisiensi bahan bakar DME naik 10% dari 55% menjadi 65%.

"Konsumsi bahan bakar DME 1,3 kali lebih banyak dibandingkan dengan LPG, namun lebih kecil dari perhitungan teori yang seharusnya 1,6 kali," ujar Riesta Anggraeni selaku salah satu peneliti Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan (KP3) Aplikasi Produk.

Pengujian bahan bakar DME 100% juga diterapkan pada kompor semawar yang biasa digunakan pelaku Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) dan Pedagang Kaki Lima (PKL). Hasilnya, sistem pengapian tidak jauh berbeda dengan kompor LPG konvensional.

"Ini membuktikan bahwa kompor semawar yang selama ini juga menggunakan LPG, juga punya potensial untuk beralih ke DME," ujar Cahyo Wibowo yang juga peneliti KP3 Aplikasi Produk.

Baca Juga: APBI dan IMA mengapresiasi insentif royalti hilirisasi batubara di UU Cipta Kerja

Penelitian modifikasi kompor LPG konvensional ini disesuaikan dengan metode SNI 7368:2011 tentang kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan sistem pemantik.

Ada beberapa parameter, yaitu konsumsi satu jam tanpa beban, asupan panas, efisiensi, waktu pemanasan air dari suhu awal 200 Celcius hingga mencapai 900 Celcius, konsumsi energi untuk memanaskan air, serta nilai kalori.

Parameter efisiensi juga menggunakan perbandingan kompor LPG konvensional dan kompor yang dimodifikasi menggunakan bahan bakar LPG dan DME 100%. Adapun proses pemanasan dilakukan dengan menggunakan panci dengan ukuran bervariasi, sebesar 220-260 milimeter.

Modifikasi sistem pengapian pada kompor LPG juga dilatarbelakangi oleh sejumlah penelitian sebelumnya. Pada tahun 2014, Tim KP3 Aplikasi Produk juga pernah melakukan penelitian terhadap kompor LPG konvensional dengan menggunakan LPG yang dicampur DME.

Komposisi DME tersebut bervariasi, yaitu 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, sampai 50%. Parameter yang digunakan adalah konsumsi panas, efisiensi bahan bakar, dan kestabilan api.

Secara umum, hasil pengujian menunjukkan semakin tinggi kandungan DME pada campuran bahan bakar, maka akan cenderung menurunkan asupan panas dan efisiensi kompor gas. "Masukan dari peneliti kompor gas semestinya didesain ulang secara tepat agar penggunaan DME sebagai bahan bakar juga tidak mengurangi kinerja kompor gas tersebut," pungkas Dadan.

Selanjutnya: Ini 5 keuntungan konversi BBM ke BBG bagi nelayan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×