Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendistribusian paket perdana program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk nelayan tahun 2020 akan dilaksanakan bulan Oktober ini.
Pada rapat koordinasi rencana pendistribusian paket konversi BBM ke BBG untuk nelayan sasaran tahun 2020 di Yogyakarta, Jumat (2/10), Tenaga Ahli Menteri ESDM Bidang Litigasi dan Keamanan Obyek Vital Nasional Yurod Saleh menyampaikan bahwa pemahaman nelayan akan manfaat program ini perlu ditingkatkan.
"Kita harus memberikan pemahaman bahwa BBG ini lebih murah, aman, dan ramah lingkungan. Ini semua harus kita sosialisasikan dengan baik kepada masyarakat nelayan," ujar Yurod dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM, Minggu (4/10).
Program konversi BBM ke BBG untuk nelayan merupakan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No. 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Liquified Petroleum Gas (LPG) Tabung 3 Kg untuk Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.
Berikut ini 5 manfaat utama program konversi BBM ke BBG yang nelayan harus tahu:
Pertama, harga BBG lebih murah dari BBM per liternya. Penghematan biaya operasional dengan menggunakan LPG berkisar antara 30-50% dibanding saat menggunakan BBM seperti minyak solar. Di beberapa tempat bahkan tingkat penghematan biaya operasionalnya bisa mencapai 80% saat menggunakan BBG.
Baca Juga: Tahun depan, Kementerian ESDM akan bangun jargas dengan skema KPBU di 10 lokasi
Kedua, perawatan mesin lebih mudah. Paket yang dibagikan terdiri dari beberapa komponen yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 kg, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dan lain-lain). Rakitan yang sederhana dan bahan bakar yang lebih bersih menjadikan perawatan mesin lebih mudah dan mesin juga lebih awet dibandingkan saat menggunakan BBM.
Ketiga, aman dalam penggunaannya. BBG yang dikompresi dan ditampung dalam tabung bertekanan tinggi merupakan bahan bakar yang aman baik bagi penguna maupun kendaraannya.
Keempat, emisi lebih rendah. BBG memiliki hasil pembakaran yang lebih bersih dibandingkan dengan BBM. Hal ini disebabkan rantai karbon bahan bakar gas lebih pendek dibandingkan yang dihasilkan BBM, sehingga memiliki angka oktan yang lebih tinggi dari BBM. Emisi CO2 yang dihasilkan BBG juga lebih rendah jika dibandingkan dengan BBM.
Kelima, membantu ekonomi nelayan kecil. Program konversi BBM ke BBG menyasar nelayan kecil dengan kriteria memiliki kartu identitas nelayan, menggunakan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan, memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT) yang daya mesinnya di bawah 13 Horse Power (HP) serta belum pernah mendapat bantuan serupa dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
Selanjutnya: Konverter kit, ESDM: Jika pelaksanaan untuk nelayan tak tepat, akan ditinjau ulang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News