kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini pengaturan kunjungan di ritel modern menurut Aprindo


Senin, 15 Juni 2020 / 05:55 WIB
Begini pengaturan kunjungan di ritel modern menurut Aprindo


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pengusaha Ritel (Aprindo) berikan arahan kepada anggotanya di tengah pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Ketua Umum Aprindo Roy N. Mandey menyebutkan dalam road map-nya, ia telah memberikan pengarahan kepada anggota-anggotanya. Pertama dari sisi tenaga kerja.

Baca Juga: Selain pembukaan PSBB, ini sentimen penggerak IHSG sepanjang Juni 2020

"Kami arahkan untuk resources untuk disiplin dan mawas diri, tak hanya saat berada di toko tetapi juga sebelum masuk toko untuk senantiasa menjaga kesehatannya," ujarnya kepada kontan.co.id, Minggu (14/6).

Kedua, sarana dan prasarana disesuaikan dengan SE No. 12 Menteri Perdagangan terkait kesiapan alat-alat kesehatan. Ketiga, pihaknya juga telah menghimbau kepada anggota-anggotanya untuk mendukung kebijakan pemerintah.

Jelasnya, hal tersebut terkait pengaturan konsumen untuk masuk ke dalam toko yang mengacu pada SE No. 12 Mendag, atau dari PMK No. 9 Kementerian Kesehatan, maupun dari Keputusan Gubernur No. 563 Tahun 2020 dan Pergub 51 untuk yang berada di Jakarta.

Baca Juga: Menebak arah IHSG menjelang pembukaan PSBB

Roy menyebutkan dalam pengaturan jumlah konsumen untuk ritel modern, pihaknya menghitung berdasarkan luasannya.

"Contohnya, kalau department store luasannya 2.000 m2 itu biasanya dikunjungi lebih kurang 500 orang. Maka otomatis hanya 250 orang yang diperkenankan masuk," tuturnya.

Adapun untuk skema khusus dalam pengaturan tersebut, Roy bilang menyerahkan kembali masing-masing kebijakan tenan. Sebab, ia menilai pengaturan tersebut bukan dari akurasi jumlahnya.

Baca Juga: Ini penyebab realisasi belanja kesehatan penanganan Covid-19 masih rendah

"Inti dari pengaturan tersebut lebih kepada tidak adanya kerumunan ataupun keramaian karena itu kan maksud dari physical distancing," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×