kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini perkembangan bisnis Energi Mega Persada (ENRG) di luar negeri


Rabu, 23 Desember 2020 / 08:53 WIB
Begini perkembangan bisnis Energi Mega Persada (ENRG) di luar negeri


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor jasa minyak dan gas bumi PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) memastikan terus berupaya mengembangkan portofolio bisnis di luar negeri.

Saat ini, ENRG memiliki aset Blok Buzzi EPCC yang berada di Mozambik dengan hak partisipasi sebesar 75%. ENRG mengelola blok tersebut lewat anak usahanya Buzi Hydrocarbons Pte Ltd. Adapun mitra Energi Mega Persada di Blok Buzzi adalah Empressa Nacional de Hidrocarbonetos, perusahaan asal Mozambik.

Direktur Energi Mega Persada Edoardus A. Windoe mengatakan, Blok Buzzi merupakan blok yang seluruhnya menghasilkan produk gas bumi. Saat ini, Blok Buzzi memiliki cadangan terbukti sebesar 103,8 BCF, cadangan terbukti dan terukur sebesar 349,8 BCF, serta cadangan terbukti, terukur, dan terkira sebesar 1.120,9 BCF. “Kami telah menyelesaikan satu sumur appraisal di Blok Buzzi dan sedang melanjutkan pengeboran pada satu sumur lainnya,” ungkap dia saat paparan publik virtual, Selasa (22/12).

Tahun depan, Energi Mega Persada menggelontorkan capital expenditure atau dana belanja modal sekitar US$ 100 juta untuk pengembangan blok-blok migas yang ada, termasuk Blok Buzzi yang mana perusahaan masih melakukan aktivitas pengeboran.

Baca Juga: Tahun depan, Energi Mega Persada (ENRG) siapkan capex US$ 100 Juta

Selain itu, ENRG melalui anak usahanya Mining Overseas Pte Ltd juga melakukan kerja sama dengan perusahaan mineral asal Mozambik untuk pengembangan proyek penambangan grafit dan logam tanah jarang di negara tersebut. Dalam catatan Kontan.co.id, nilai investasi untuk proyek tersebut mencapai kisaran US$ 25 juta.

Edoardus mengatakan, saat ini proyek tambang grafit dan logam tanah jarang di Mozambique sedang dalam tahap studi kelayakan. Proses ini dapat memakan waktu sekitar 18—24 bulan.

Dia pun yakin progres proyek tersebut masih dapat sesuai rencana kendati pandemi Covid-19 sedang melanda dunia. “Kondisi pandemi Covid-19 saat ini memang membuat semuanya berjalan sedikit lambat, tapi proyek ini masih sesuai rencana,” tandas dia.

Baca Juga: Produksi migas Energi Mega Persada (ENRG) masih naik hingga kuartal III

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×