kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Begini prospek bisnis ritel kecantikan Erajaya Swasembada (ERAA) di tahun depan


Kamis, 02 Desember 2021 / 18:56 WIB
Begini prospek bisnis ritel kecantikan Erajaya Swasembada (ERAA) di tahun depan
ILUSTRASI. Gerai produk kecantikan The Face Shop Indonesia milik grup PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) di Makassar, Sulawesi Selatan.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan ritel gawai dan aksesoris, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) optimistis dengan prospek industri kecantikan dan personal care di Tanah Air. Hal ini didukung oleh pangsa pasarnya yang cukup besar dan juga menjanjikan. 

"Semoga dengan pemulihan kondisi ekonomi dengan terus membaiknya kondisi pandemi akan meningkatkan minat masyarakat akan produk di kategori ini," ungkap Head of Legal & Corporate Secretary PT Erajaya Swasembada Tbk, Amelia Allen saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (2/12). 

Sebagaimana diketahui, ERAA lewat anak usahanya PT Erajaya Beauty & Wellmenss melakukan importase, distribusi, dan penjualan ritel produk kosmetik asal  Korea Selatan, The Face Shop Indonesia (TFS). Saat ini TFS memiliki 37 gerai ritel yang tersebar di kota-kota utama Indonesia. 

Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan riset statista, potensi pasar beauty dan personal care di Indonesia tahun 2021 akan mencapai USD$ 7,5 miliar, dan akan bertumbuh 6,5% per tahun hingga tahun 2025 mendatang. Nah, hal ini membuat ERAA pun semakin yakin dengan prospek pasar tersebut untuk ke depannya. 

Baca Juga: Kinerja diyakini membaik, analis rekomendasikan beli saham Erajaya (ERAA)

Amelia bilang, pihaknya belum bisa berkomentar banyak terkait rencana pengembangan bisnis ritel kecantikan dan personal care ERAA di tahun depan. Saat ini pihaknya tengah melakukan proses penyusunan rencana bisnis dan anggaran untuk tahun 2022. 

Meskipun begitu, ERAA melihat bahwa inovasi dan agility akan menjadi strategi penting untuk ke depannya. Menurutnya, Erajaya Swasembada akan mengimplementasikan beberapa inisiatif bisnis baru, seperti memperkuat lini penjualan online, meluncurkan e-catalogue dan home delivery service, memperkuat jaringan logistik, serta strategi omnichannel

"Kami tetap agresif dalam berbisnis, tidak lengah dan tidak diam, terutama dalam kondisi pandemi yang masih tidak menentu," paparnya. 

Tantangan di Industri Kecantikan

Dia menyebut, tantangan terbesar dalam mengembangkan bisnis kecantikan adalah perubahan tren yang sangat cepat. Sehingga ERAA pun harus sigap menghadirkan koleksi terbaru yang relevan dan diminati oleh segmen pasar mereka dengan tepat waktu. 

"Kami juga memastikan channel distribusi dan pemasaran produk dapat dimaksimalkan, terutama dengan implementasi strategi omni-channel. Sehingga konsumen mendapatkan pengalaman belanja yang seamless di manapun mereka berbelanja, online atau offline, di gerai atau lewat mobile device," jelas Amelia. 

 

Fluktuasi kondisi pandemi juga disebut Amelia menjadi hal yang harus diwaspadai. Maka dari itu, ERAA pun harus terus melakukan pengembangan inovasi bisnis yang dapat membantu pertumbuhan pada sektor kecantikan meskipun kondisi pandemi masih terus berlangsung. 

ERAA tidak melaporkan kontribusi masing-masing lini bisnis karena semuanya terkonsolidasi di dalam laporan keuangan. Hingga September 2021, penjualan neto ERAA tercatat sebesar Rp 31,18 triliun. Jumlah ini meningkat 34,57% dari sebelumnya Rp 23,17 triliun pada periode yang sama di tahun lalu. 

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga ikut meningkat menjadi Rp 719,20 miliar. "Kami tidak melaporkan kontribusi masing-masing lini bisnis karena semua nya di konsolidasi dalam laporan keuangan. Saat ini kami belum dapat memberikan proyeksi kontribusi ke depannya," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×