kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,01   -11,51   -1.23%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini respon Gapmmi soal usulan Jakarta lock down guna cegah penyebaran virus corona


Senin, 16 Maret 2020 / 18:29 WIB
Begini respon Gapmmi soal usulan Jakarta lock down guna cegah penyebaran virus corona
ILUSTRASI. Warga berbelanja di sebuah Pasar Swalayan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) merespon permintaan masyarakat agar pemerintah segera melakukan lockdown demi mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih masif. GAPMMI menilai perlunya persiapan yang matang untuk menghadapi dampak menyeluruh jikalau lockdown dilakukan. 

Ketua Umum GAPMMI, Adhi Lukman menanggapi upaya penghentian penyebaran Covid-19 berbagai usulan telah disampaikan, seperti langkah-langkah teknis medis, perbaikan dan upaya sanitasi, pengobatan, dan bahkan sampai usulan lockdown. Menurutnya semua usulan pasti untuk kebaikan, namun perlu dipertimbangkan dampak menyeluruh, terutama usulan lockdown

Baca Juga: Bisnis daging olahan berpotensi tertekan, FOOD berharap pada momen lebaran

"Dampak sistemik ekonomi bisa terjadi, misalnya yang sederhana, siapa yang menanggung pendapatan masyarakat kelas bawah yang mengandalkan usaha yang bersifat harian? Di tingkat perusahaan, bagaimana daya tahan perusahaan menghadapi hal tersebut, sementara siapa yang menanggung gaji karyawan sementara perusahaan tidak operasional," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (16/3). 

Sebelum lockdown diputuskan, lanjut Adhi sambil menunggu kajian menyeluruh, yang lebih penting dilakukan adalah kejujuran dan tanggung jawab pribadi dalam menjaga agar penyebaran Covid-19 tidak lebih masif di Indonesia.  

Baca Juga: Penyebaran virus corona berpotensi menggerus kinerja emiten ritel

Adhi mencontohkan baiknya dengan memulai sikap ”Saya tidak mau menyebarkan virus ke sesama saya”  sebagai tanggung jawab dasar. Adapun bila seseorang dalam kondisi stamina prima, bisa jadi hanya sebagai carrier saja. Maka sikap waspada adalah yang terbaik selain upaya pencegahan teknis yang dianjurkan.

Adhi melanjutkan apalagi beberapa perusahaan dan instansi telah memutuskan Work from Home (WFH). Jangan sampai WFH malah dimanfaatkan untuk bepergian, berekreasi dan berkumpul dengan masyarakat lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×