kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.888.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.340   30,00   0,18%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Begini Strategi SLJ Global (SULI) Memperbaiki Pendapatan dan Laba pada Tahun 2025


Jumat, 30 Mei 2025 / 17:33 WIB
Begini Strategi SLJ Global (SULI) Memperbaiki Pendapatan dan Laba pada Tahun 2025
ILUSTRASI. SLJ Global (SULI) mengungkapkan sejumlah strategi untuk memperbaiki kinerja di tahun 2025


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT SLJ Global Tbk (SULI) ingin memperbaiki kinerja pada tahun 2025. Pendapatan dan laba SULI mulai menunjukkan pemulihan dalam periode tiga bulan pertama 2025.

Pendapatan usaha SULI melonjak dari hanya US$ 344.062 menjadi US$ 3,56 juta. Sejalan dengan itu, SULI membalikkan rugi menjadi laba, dari rugi US$ 483.742 per Maret 2024 menjadi laba bersih US$ 165.258 hingga kuartal I-2025.

Presiden Direktur SLJ Global Amir Sunarko mengungkapkan perbaikan kinerja SULI terdorong oleh sejumlah faktor, terutama karena memperoleh tambahan modal kerja pada akhir tahun 2024.

"Memungkinkan perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan secara optimal," ungkap Amir dalam paparannya beberapa hari lalu.

Sebagai informasi, SULI memiliki tiga lini bisnis. Pertama, industri pengolahan kayu dengan kapasitas produksi 190.000 m3. SULI memproduksi kayu lapis, kayu lapis olahan dan kayu gergajian.

Baca Juga: Bos SLJ Global Tambah 105 Juta Saham di SLJ Global (SULI), Ini Tujuannya

Kedua, pengelolaan hutan berkelanjutan di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, dengan luas area kelola 624.725 hektare (ha). Ketiga, SULI memiliki Pembangkit Listrik Co-Firing Biomassa di Samarinda dengan kapasitas 7,5 Megawatt.

Lini bisnis industri kayu menjadi kontributor utama terhadap pendapatan dan laba SULI. "Mayoritas pendapatan saat ini bersumber dari lini ini, sebagai bagian dari aktivitas hilir," imbuh Amir.

Pada tahun ini, SULI menargetkan untuk bisa menstabilkan kapasitas produksi pada level 4.000 m3 per bulan, dengan pendapatan bulanan sebesar US$ 3.500. Catatan Amir, SULI terus mencermati dinamika geo-politik dan makro-ekonomi global.

SULI juga melakukan evaluasi terhadap eksposur risiko serta strategi mitigasi yang diperlukan terhadap dampak perang tarif dari Amerika Serikat (AS) dan ketidakstabilan makro-ekonomi global.

"Perusahaan secara aktif memantau perkembangan tarif global sebagai bagian dari strategi adaptif terhadap dinamika pasar internasional," terang Amir.

Amir bilang, SULI berupaya menjaga daya saing melalui efisiensi operasional dan diversifikasi pasar. Asal tahun saja, penjualan SULI pada tahun lalu diserap oleh pasar ekspor, dengan pasar terbesar di Asia Timur, Asia Tenggara dan AS.

 

Pada tahun ini, SULI masih fokus ke pasar ekspor dengan target memasok 90% dari hasil produksinya. "Negara tujuan ekspor meliputi berbagai wilayah strategis, yang sedang dalam penjajakan untuk ekspansi lebih lanjut. Rencana ekspansi pasar pada 2025 akan difokuskan pada peningkatan volume ekspor, serta penetrasi ke pasar-pasar baru yang potensial," terang Amir.

Bergeser ke lini manajemen pengelolaan hutan, Amir menyoroti adanya perubahan izin Hak Pengusahaan Hutan (HPH) menjadi Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH). Terjadinya perubahan izin ini akan membuka peluang untuk mengembangkan sejumlah usaha yang saat ini sedang SULI jajaki.

Peluang usaha tersebut meliputi sektor jasa lingkungan, Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK), dan sektor non-kayu lainnya. "Langkah ini merupakan bagian dari strategi penguatan lini hulu perusahaan untuk tahun 2025," kata Amir.

Saat ini, SULI masih fokus pada kedua lini usaha tersebut. Sebab, lini bisnis pembangkit listrik SULI sedang tidak beroperasi.

"Kontrak dengan PLN (excess power) tidak diperpanjang karena ketidakstabilan harga batubara yang memengaruhi ekonomi Perusahaan," tandas Amir.

Selanjutnya: PBB: Gaza Jadi Wilayah Paling Lapar di Dunia Akibat Blokade Bantuan oleh Israel

Menarik Dibaca: Ini 10 Kereta Api Favorit Penumpang Selama Libur Panjang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×