Reporter: Venny Suryanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) membidik target pendapatan sebesar US$ 377 juta dan laba bersih sebesar US$ 15 juta di sepanjang tahun 2023.
Target pencapaian itu sejalan dengan prospek bisnis perawatan mesin maskapai yang menjanjikan. Sepanjang tahun 2023, GMFI banyak melakukan perawatan mesin terutama untuk mendukung program reaktivasi dari Garuda Indonesia Group.
Selain itu juga terdapat beberapa pekerjaan dari pelanggan nongrup, baik dari maskapai domestik maupun regional. Hingga pertengahan Juni 2023, segmen engine merupakan kontributor pendapatan terbesar ke dua setelah airframe.
Rian Fajar Isnaeni, VP Corporate Secretary & Legal mengatakan hingga semester 1-2023, GMF berhasil menggenggam kontrak kerja sama dengan beberapa maskapai dalam negeri seperti Garuda Indonesia Group terutama untuk perawatan mesin pesawat dan Indonesia AirAsia untuk line maintenance.
Baca Juga: Garuda Maintenance Facility (GMFI) Kantongi Laba Bersih US$ 2,04 Juta di Semester I
Selain itu, GMFI juga menggenggam kontrak kerja sama dengan maskapai luar negeri seperti Air Atlanta Europe, Diamond Aviation, IndiGo, Aircastle Advisor, Avolon Aerospace Leasing, Aerotranscargo, Martinair Holland, Japan Airlines, T’Way Air, dan Cebu Air.
“Dalam langkah diversifikasi bisnis, GMF juga memperkuat kerja sama dengan TNI AU untuk perawatan pesawat angkut militer dan juga melanjutkan penetrasi pada sektor industrial gas turbine engine melalui kerja sama dengan Pupuk Kalimantan Timur,” ujar Rian saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (6/8).
GMFI akan terus menyesuaikan dengan kebutuhan market dan kondisi internal GMFI. Sesuai dengan strategi besar GMF, fokus GMFI saat ini yaitu mengembangkan bisnis di area dengan profitabilitas yang tinggi.
Untuk peningkatan nilai bisnis, beberapa segmen bisnis juga akan dikerjasamakan dengan partner. Sehingga GMFI akan terus melakukan upaya diversifikasi bisnis di segmen non-commercial aviation.
Dari sisi alokasi belanja modal atau capex, GMFI akan memfokuskan dana tersebut untuk mempertahankan existing capability dan mendukung kinerja operasional, baik pembelian baru atau penggantian peralatan yang sudah usang.
“Tahun ini alokasi untuk kebutuhan capex sebesar US$ 3,9 juta, dengan realisasi pengajuan sudah hampir 100% sampai dengan kuartal II-2023,” tutup Rian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News