Reporter: M Imaduddin | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi persaingan emiten kawasan industri, PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk berencana meningkatkan relasi bisnis dengan perusahaan-perusahaan logistik dan consumer goods. Emiten berkode saham BEST itu menargetkan bakal menjual 40 hektar lahan di kawasannya di tahun ini.
Seri, Head of Investor Relation BEST menyatakan saat ini kawasan industrinya masih punya land bank sekitar 725 hektar dari total 1055 hektar di kompleks industri MM2100 di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat ini. Untuk itu BEST masih berupaya terus menjalin relasi bisnis dengan berbagai perusahaan yang sekiranya tengah memerlukan lahan untuk pabrik maupun gudang.
Di 2018, BEST mencatatkan dari 35 hektar lahan yang terjual, sekitar 20 hektar diserahkan kepada perusahaan consumer goods dan logistik.
Lantas Seri menganggap saat ini perusahaan-perusahaan itu sedang dalam kondisi optimal untuk berekspansi, dan menjadi lahan basah bagi para pebisnis kawasan industri, meski secara akumulatif 36% lahan industri BEST masih dikuasai sektor otomotif.
"Di tahun kemarin aja itu hampir 60% inquiry kami dari pergudangan bagi sektor logistik dan consumer goods. Karena saat ini lagi ramai e-commerce kan," ungkap Seri kepada Kontan.co.id, Senin (4/2).
Seri menambahkan bahwa menempati lahan BEST merupakan langkah yang tepat karena lokasinya yang strategis.
"Kami pikir kalau BEST ini strategis karena lokasinya yang paling dekat dengan Jakarta, lalu nanti kami ada interchange ke JORR 2, punya exit tol sendiri," terangnya.
Selain itu BEST mengklaim kawasannya memiliki keunggulan di pengembangan area yang hanya fokus pada kawasan industri sehingga tidak bercampur dengan area perumahan dan komersial. BEST juga memiliki dua sumber listrik yakni dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Cikarang Listrindo.
Tarif jual lahan yang ditawarkan oleh BEST mulai dari Rp 3.000.000 hingga Rp 3.200.000 per meter persegi. Dari tawaran tersebut, BEST berharap di tahun ini penjualan 40 hektar lahan akan tergapai. Seri juga menyatakan emiten tengah bergerak untuk menaikkan performa penjualan sekitar 10 hingga 15% yoy.
Ketika ditanya soal ada atau tidaknya kenaikan harga lahan di tahun ini, Seri menyatakan belum ada rencana ke arah sana.
"Nanti kita lihat ya, sama market gimana tanggapannya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News