Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memproyeksikan lifting minyak nasional tahun ini akan mencapai 640 ribu barel oil per day (bopd). Outlook ini lebih rendah dari target awal yang ditetapkan sebesar 703 ribu bopd.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan, mundurnya sejumlah proyek migas jadi penyebab penurunan outlook untuk lifting.
"Karena adanya aktivitas terbatas karena pandemi covid Jambaran Tiung Biru (JTB) mundur, kemudian Tangguh Train III yang (harusnya) selesai tahun lalu mundur. Outlook kita harapkan di 640 ribu bopd," kata Dwi ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (8/7).
Baca Juga: SKK Migas: Ada Potensi Temuan Migas yang Diminati Big Player
Dwi melanjutkan, hingga semester I 2022 ini kinerja hulu migas mulai menunjukkan perbaikan. Adapun, hambatan-hambatan yang terjadi untuk fasilitas migas di awal tahun dinilai juga mulai membaik.
Sementara itu, untuk tahun 2023 mendatang, lifting minyak ditargetkan mencapai 660 ribu bopd hingga 680 ribu bopd.
Asal tahu saja, merujuk data SKK Migas, realisasi lifting migas pada kuartal I 2022 lalu mencapai 1.739 Barel Oil Equivalent Per Day (BOEPD). Jumlah tersebut terdiri dari lifting minyak sebesar 611,7 ribu BOPD atau setara 87% dari target yang ditetapkan sebesar 703 ribu BOPD serta gas sebesar 5.321 MMSCFD atau 92% dari target sebesar 5.800 MMSCFD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News