kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bentoel Group lepas ekspor ke-16 miliar batang senilai Rp 17,8 miliar


Selasa, 27 Agustus 2019 / 14:16 WIB
Bentoel Group lepas ekspor ke-16 miliar batang senilai Rp 17,8 miliar
Pelepasan ekspor rokok Bentoel Group


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - MALANG. Bentoel Group secara resmi melepas dua armada kontainer sebagai rangkaian perayaan ekspor ke-16 miliar batang ke sejumlah negara di Asia Pasifik dan Timur Tengah pada Selasa (27/8) di Pabrik PT Bentoel Internasional Investama.

Presiden Komisaris Bentoel Group Hendro Martowardojo dalam sambutannya mengungkapkan ekspor Bentoel Group telah dimulai sejak 2016 lalu dengan satu produk. "Sekarang sudah ke 19 negara dengan jumlah produk sekitar 300," kata Hendro.

Dalam rentang tahun 2013 hingga 2018, Bentoel Group telah melakukan investasi mencapai Rp 5 triliun yang dialokasikan untuk pengadaan mesin produksi serta berbagai aset tetap.

Pada tahun 2018, Perusahaan berinvestasi pada pembangunan pabrik Dried Ice Expanded Tobacco (DIET) di Malang dengan total nilai investasi sebesar Rp 293 miliar. Pabrik DIET ini merupakan satu dari tiga pabrik milik BAT dimana dua diantaranya berada di Jerman dan Inggris.

Dalam acara kali ini, Bentoel Group melepas dua kontainer yang akan diekspor ke Hong Kong dengan total 890 shipping case atau 35,6 juta batang dengan nilai mencapai Rp 17,8 miliar.

Lebih jauh Hendro menyebut, ekspor Bentoel Group ke 19 negara telah memberikan sumbangsih bagi negara sebesar Rp 5,8 triliun rupiah sejak dimulai pada 2016 lalu hingga Juni 2019.

Sejumlah negara tujuan ekspor antara lain, Malaysia, Taiwan, Singapura, Hong Kong, Kamboja, Timor Leste, Uni Emirat Arab , Jepang, Korea, Afghanistan, Australia dan New Zealand.

Hendro tidak menampik ke depannya perseroan akan terus menambah pangsa ekspor dengan terus melakukan penjajakan bersama pihak terkait. "Dengan dukungan pemerintah maka supply chain bisa terjaga, mudah-mudahan dapat berkembang dengan baik," tandas Hendro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×