kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berkah atas integrasi transportasi umum bagi perusahaan properti


Minggu, 31 Maret 2019 / 13:22 WIB
Berkah atas integrasi transportasi umum bagi perusahaan properti


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA, anggota indeks Kompas100, ) gencar membangun properti di sekitar area stasiun transportasi umum seperti halnya stasiun kereta api dan MRT. Pengembangan properti di kawasan dekat stasiun di nilai memiliki potensi yang tinggi dalam mengail cuan.

Corporate Secretary WIjaya Karya Puspita Anggraeni mengatakan, pengembangan proyek properti di jalur transportasi dan stasiun dilakukan untuk mengikuti gaya hidup masyarakat masa kini yang lebih suka efisien dan cepat. Masyarakat saat ini lebih suka tinggal di dekat atau terhubung dengan transportasi publik .

"The new lifestyle adalah integrated transportation system yang terhubung dengan berbagai properti yang memberikan keamanan dan kenyamanan sekaligus fasilitas yang lengkap," ujar Puspita kepada Kontan.co.id, Sabtu, (30/3).

Ia menjelaskan, saat ini,  melalui anak usaha Wika Realty, pihaknya tengah menggarap beberapa proyek yang berdekata dan terintegrasi dengan transportasi massal di beberapa lokasi strategis di kawasan Jabodetabek.

Ia mengamcil contoh seperti di kawasan Tamansari Skyhive, Benhil Central, Pulomas Park Center, Stasiun Senen, Jakarta River City, Urban Sky Cikunir, CBD Ciledug, dan Di Kota Bandung, baru saja diluncurkan Proyek apartemen Tamansari Kencana.

Menurutnya, harga jual properti di kawasan tersebut cukup tinggi. Sebagai contoh, untuk harga apartemen di luar Jakarta saja seperti misalnay di Bekasi dan Cildedug, untuk tipe studio berada di kisaran Rp 300 juta - Rp 400 juta per unit.

Sementara itu, ada juga apartemen yang disubsidi pemerintah dengan harga Rp 8 juta - Rp 9 juta per meter.

Sementara itu, untuk harga apartemen di Jakarta sudah cukup tinggi. Untuk tipe studio dan IBR saja harganya berkisar antara Rp 800 juta - Rp 1 miliar per unit.]

Sementara itu, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSED) optimistis bisa meraup kenaikan pendapatan berkat integrasi transportasi umum. Untuk itu, BSED menargetkan pendapatan pra penjualan atau marketing sales sebsar Rp 6,2 triliun tahun ini. Target ini ditopang sektor unggulan di segmen residensial dan komersial.

"Secara umum keberadaan angkutan massal dan infrastruktur tentunya dapat mengangkat nilai dari area sekitarnya,"jelas Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya, kepada Kontan.do.id.

Untuk BSDE ada beberapa lokasi yang dilewati ataupun dekat dengan moda transportasi massal antara lain BSD City, ITC Fatmawati, MSIG Building di Setiabudi, Sinarmas Land Plaza, Thamrin, dan Kota Wisata serta Grand Wisata.

Harga jualnya tergantung lokasi sekitarnya dan demand yang ada. Sementara jenis properti yang akan dibangun lebih ke apartmen di area dalam kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×