Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan smelter asal China yang beroprasi di Indonesia, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) dilaporkan telah memangkas produksi hingga berpotensi tutup total.
Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) Haykal Hubeis mengatakan sebelum penutupan benar-benar terjadi, PT GNI perlu menyelesaikan kewajiban kepada seluruh pekerjanya.
"Saya pikir mereka (PT GNI) punya mekanisme untuk menyelesaikan kewajiban-kewajibannya sebelum benar-benar close out mereka," ungkap Haykal saat dihubungi, Jumat (21/02).
Untuk diketahui, berdasarkan data PT GNI per Januari 2023, perusahaan yang terafiliasi dengan raksasa baja China, Jiangsu Delong Nickel Industry Co Ltd ini tercatat telah mempekerjakan 11.060 orang tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 1.312 orang tenaga kerja asing (TKA).
Ia juga menyebut pemerintah perlu menekankan aturan-aturan yang jelas terkait potensi penutupan salah satu smelter terbesar di Indonesia itu.
"Pemerintah punya aturan-aturan yang jelas yang mengatur apabila ada perusahaan yang berpotensi, maka ada kewajiban untuk menyelesaikan segala sesuatu yang secara benar, sesuai dengan aturan yang berlaku," tambahnya.
Baca Juga: Kalau PT GNI Tidak Jalankan Aturan Ketenakerjaan, Kemenaker Akan Tempuh Jalur Hukum
Lebih lanjut, dari sisi penambang nikel Haykal bilang potensi penutupan smelter tidak akan terlalu berpengaruh, karena penambang masih punya pilihan mengirim nikel mentahnya ke smelter lain.
"Manakala ada salah satu perusahaan (smelter) yang mengalami stagnasi atau mengalami hal seperti tutup, maka yang lain akan menggantikan," kata dia.
Untuk diketahui, dalam laporan Bloomberg, Kamis (21/02) perusahaan yang terletak di Morowali Utara, Sulawesi Tengah dilaporkan telah memangkas produksi hingga berpotensi tutup total.
Baca Juga: Bentrok di Morowali Utara, Kapolri: 17 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka
Keadaan ini terjadi beberapa bulan setelah perusahaan induknya di China, Jiangsu Delong Nickel Industry Co Ltd mengalami kebangkrutan.
Di sisi lain, PT GNI juga harus berhadapan dengan efek samping penurunan harga nikel global serta persaingan dengan Tsingshan Holding Group, yang juga memiliki operasi smelter nikel besar di Indonesia.
Baca Juga: Menperin Dorong Perusahaan Smelter Nikel PT GNI Berdialog dengan Karyawan
Selanjutnya: Cek Rekomendasi Saham-Saham Emiten Sektor Kesehatan dari BRI Danareksa Sekuritas
Menarik Dibaca: WRC Gandeng BTN Kerjasama Strategis untuk KPR Terjangkau di Paradiso @ Sentul
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News