kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Besok (1/7) Dibuka, Ini Cara Daftar MyPertamina Di Subsiditepat.mypertamina.id


Kamis, 30 Juni 2022 / 08:12 WIB
Besok (1/7) Dibuka, Ini Cara Daftar MyPertamina Di Subsiditepat.mypertamina.id
ILUSTRASI. Besok (1/7) Dibuka, Ini Cara Daftar MyPertamina Di Subsiditepat.mypertamina.id


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Simak cara daftar MyPertamina melalui aplikasi atau website subsiditepat.mypertamina.id. Pendaftaran MyPertamina di subsiditepat.mypertamina.id akan dibuka mulai besok Jumat 1 Juli 2022.

Pendaftaran di MyPertamina diperlukan agar tetap bisa beli bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Solar subsidi. Pendaftaran ini untuk pelaksanaan program pembatasan pembelian Pertalite dan Solar Subsidi yang berlaku di sejumlah daerah.

Pembatasan BBM Pertalite dan Solar subsidi berlaku untuk konsumen pengguna roda empat atau lebih. Oleh karena itu, jika pengguna mobil ingin tetap beli Pertalite atau Solar subsidi harus daftar di MyPertamina.

Tata cara daftar MyPertamina untuk beli Solar Subsidi dan Pertalite

Mengutip publikasi di akun media sosial Pertamina, berikut tata cara daftar MyPertamina melalui website Subsiditepat.mypertamina.id untuk membeli solar subsidi dan Pertalite:

  • Siapkan dokumen yang dibutuhkan yaitu: KTP, STNK, Foto kendaraan dan dokumen pendukung lainnya
  • Buka website subsiditepat.mypertamina.id
  • Centang informasi memahami persyaratan
  • Klik daftar sekarang
  • Ikuti instruksi dalam website tersebut
  • Tunggu pencocokan data maksimal 7 hari kerja di alamat email yang telah didaftarkan atau cek status pendaftaran di website secara berkala
  • Apabila sudah terkonfirmasi, unduh / download kode QR dari website dan simpan untuk bertransaksi di SPBU Pertamina

Baca Juga: Mobil Mana Saja yang Telarang Minum Pertalite?

Pembatasan Pertalite dan Solar subsidi

Biosolar dan Pertalite adalah BBM yang mendapat subsidi. Pemerintah akan membatasi pembelian Biosolar dan Pertalite agar program subsidi tepat sasaran.

Konsumen yang berhak mendapatkan solar bersubsidi diatur sesuai Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Transportasi Darat

  •     Kendaraan pribadi
  •     Kendaraan umum pla kuning
  •     Kendaraan angkutan barang (kecuali untuk pengangkut hasil pertambangan dan perkebuan dengan roda > 6)
  •     Mobil layanan umum : Ambulance, Mobile Jenazah, Sambah dan Pemadam Kebakaran

Transportasi Air

  •     Transportasi Air dengan Motor Tempel, ASDP, Transportasi Laut Berbendera Indonesia, Kapal Pelayaran Rakyat/Perintis, dengan verifikasi dan rekomendasi Kepala SKPD / Quota oleh Badan Pengatur.

Usaha Perikanan

  •     Nelayan dengan kapal ≤ 30 GT yang terdaftar di kementerian kelautan dan perikanan, verifikasi dan rekomendasi SKPD.
  •     Pembudi daya ikan skala kecil dengan verifikasi dan rekomendasi SKPD.

Usaha Pertanian

  •     Petani/kelompok tani/usaha pelayanan jasa ala mesin pertanian dengan luas tanah ≤ 2 ha → SKPD.

Layanan Umum/ Pemerintah

  •     Krematorium dan tempat ibadah untuk kegiatan penerangan sesuai dengan verifikasi dan rekomendasi SKPD.
  •     Panti asuhan dan Panti Jompo untuk penerangan sesuai dengan verifikasi dan rekomendasi SKPD • Rumah sakit type C & D.

Usaha Mikro / UMKM

    Usaha Mikro / UMKM / Home Industry dengan verifikasi dan rekomendasi SKPD.

Sedangkan konsumen pengguna Pertalite akan diatur dalam revisi revisi Perpres No 191 tahun 2014. Rencana pemerintah, Pertalite hanya untuk sepeda motor dan mobil dengan kapasitas mesin di bawah 2.000 CC.

Mengutip Kompas.com, Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), akan melakukan uji coba pembelian Pertalite dan Solar bagi pengguna yang sudah terdaftar pada sistem MyPertamina mulai Juli 2022.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution menjelaskan, dalam penyaluran BBM Subsidi ada aturan baik dari sisi kuota atau jumlah, maupun dari segmentasi penggunanya. Namun yang saat ini masih terjadi, banyak konsumen yang tak berhak mengonsumsi Pertalite dan Solar.

Jika tidak diatur, besar potensi kuota yang telah ditetapkan selama satu tahun tidak akan mencukupi. Karena itu, Alfian mengatakan, agar memastikan mekanisme penyaluran tepat sasaran dilakukan uji coba penyaluran Pertalite dan Solar bagi pengguna berhak yang terdaftar pada sistem.

"Kami menyiapkan website MyPertamina, yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022," ujar Alfian, dalam keterangan resminya, Senin (27/6/2022).

"Masyarakat yang merasa berhak menggunakan Pertalite dan Solar dapat mendaftarkan datanya melalui website ini, untuk kemudian menunggu apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar," katanya.

Lebih lanjut Alfian menjelaskan, sistem MyPertamina akan membantu mencocokkan data pengguna. Masyarakat tak perlu khawatir bila tidak memiliki aplikasi MyPertamina, karena pendaftaran dilakukan semua dari situs yang akan dibuka empat hari lagi. Bagi pengguna yang sudah melakukan registrasi, baik kendaraan dan identitas, akan mendapatkan notifikasi melalui email.

Menurut Alfian, pengguna terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukkan bahwa data telah cocok dan bisa membeli Solar atau Pertalite.  "Yang terpenting adalah memastikan menjadi pengguna terdaftar di website MyPertamina, jika seluruh data sudah cocok maka konsumen dapat melakukan transaksi di SPBU dan seluruh transaksinya akan tercatat secara digital," ujar Alfian.

"Inilah yang kami harapkan, Pertamina dapat mengenali siapa saja konsumen Pertalite dan Solar sehingga ke depannya bisa jadi acuan dalam membuat program atau kebijakan terkait subsidi energi bersama pemerintah, sekaligus melindungi masyarakat yang saat ini berhak menikmati bahan bakar bersubsidi," katanya.

Pertamina Patra Niaga saat ini terus memperkuat infrastruktur juga kesisteman guna mendukung program penyaluran Pertalite dan Solar secara tepat sasaran ini. Direncanakan, uji coba awal akan dilakukan di beberapa kota/kabupaten yang tersebar di lima Provinsi, antara lain Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta.

Sayangnya, meski belum diterapkan secara menyeluruh di Indonesia, tapi sampai saat ini kejelasan soal kategori mobil mewah yang kabarnya tak boleh membeli Pertalite atau Solar, belum ada kejelasannya.

Itulah cara daftar MyPertamina di aplikasi dan website Subsiditepat.mypertamina.id untuk beli Solar subsidi dan Pertalite. Segera daftar MyPertamina di Subsiditepat.mypertamina.id agar tetap bisa beli Pertalite dan Solar subsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×