kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Biaya meningkat, ConocoPhillips naikkan harga gas


Senin, 31 Maret 2014 / 19:10 WIB
Biaya meningkat, ConocoPhillips naikkan harga gas
ILUSTRASI. Lesunya permintaan menurunkan penjualan emiten tekstil. Ini terutama dialami emiten yang mayoritas penjualannya ke pasar ekspor. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha


Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara (PGN), perusahaan pelat merah di bidang infrastruktur dan distribusi gas ini masih menunggu persetujuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) terkait rencana PGN yang akan menaikkan gas di Batam.

Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGN menyampaikan kenaikan harga gas yang dialirkan untuk pembangkit listrik milik PT Perusahaan Listrik Negara memang sudah diajukan sejak Maret 2013 lalu. Hal ini disebabkan pasokan gas yang berasal dari ConocoPhillips juga naik.

"Kita masih tunggu keputusan Pak Jero, mengenai kapan penentuan harganya saya juga belum tahu. Yang jelas harganya jadi naik di atas US$ 5 per mmbtu, " kata Hendi, Jumat (28/3).

Hendi bilang gas dari ConocoPhillips selain dialirkan melalui PGN untuk pembangkit listrik, itu juga untuk kebutuhan industri dan rumah tangga. Jika ConocoPhillips menaikkan harga gas, otomatis konsumen hingga level terbawah juga ikut merasakannya.

Perjanjian jual beli gas (PJBG) antara PGN dan ConocoPhillips sendiri ditandatangani pada 13 Maret 2014 lalu, pada saat itu harga gas dari hulu sudah akan dinaikkan di atas US$ 5 per mmbtu.

Perjanjian PGN dengan ConocoPhillips Grissik Ltd yakni untuk wilayah Batam I dengan volume 225 TBTU atau 50 miliar British thermal unit per hari (BBTUD) dan wilayah Batam II dengan volume 65,8 TBTU atau 12 BBTUD. 

Widhyawan Prawiraatmadja, Deputi Pengendalian Komersial mengatakan alasan Conocophiliips menaikkan harga gas lantaran untuk mempertahankan kelanjutan produksi ConocoPhillips. Ia bilang biaya produksi semakin mahal, sehingga membuat Conoco mengajukan kenaikan dan SKK Migas  menyetujui.

"Biar produksi terus, harus selalu dilakukan pengeboran. Kalau tidak akan ada penurunan produksi atau natural decline. Lagipula biaya pengeboran makin mahal, untuk menjaga nilai keekonomian makanya kita setuju mereka naikkan, " kata Widhyawan kepada KONTAN, Senin (31/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×