kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Bidik 52 PLTU untuk co-firing biomassa pada 2024, PLN gandeng PTPN III dan Perhutani


Jumat, 22 Januari 2021 / 17:44 WIB
Bidik 52 PLTU untuk co-firing biomassa pada 2024, PLN gandeng PTPN III dan Perhutani
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). DOK PLN


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero) meneruskan program co-firing biomassa pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).  PLN pun menjalin kerjasama dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan Perum Perhutani terkait rantai pasok biomassa. Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani pada Jum'at (22/1).

Direktur Mega Proyek PLN IKhsan Assad mengungkapkan bahwa ruang lingkup MoU ini antara lain mencakup ketersediaan bahan baku berikut analisis rantai pasok yang efisien dan berkelanjutan, serta rencana implementasi kerjasama penyediaan bahan bakar biomassa untuk PLTU PLN.

Dalam hal ini, PLN sebagai pemilik PLTU, Sedangkan Perhutani memiliki sumber daya kawasan hutan industri baik di Jawa maupun luar jawa yang dapat dikembangkan sebagai hutan tanaman energi. Begitu juga dengan PTPN III yang memiliki lahan untuk pengembangan hutan tanaman energi.

"Harapan kami dengan kerjasama ini diharapkan hadirnya ekosistem penyediaan biomassa sebagai bahan bakar PLTU," kata Ikhsan dalam acara yang digelar secara daring, Jum'at (22/1).

Baca Juga: Stimulus listrik diperpanjang, pemerintah rogoh kocek anggaran Rp 4,57 triliun

Dia melanjutkan, saat ini terdapat 52 PLTU yang diidentifikasi PLN untuk program co-firing ini. Terdiri dari 13 lokasi PLTU di Sumatera, 16 Lokasi PLTU di Jawa, Kalimantan (10 lokasi), Bali dan Nusa Tenggara (4 unit PLTU), Sulawesi (6 lokasi) serta Maluku dan Papua (3 lokasi PLTU).

"Diidentifikasi sebanyak 52 lokasi PLTU PLN dengan kapasitas 18.154 MW. Berpotensi dilakukan cofiring dengan biomassa," ungkap Ikhsan.

Dengan cofiring, sebagian volume batubara untuk bahan bakar PLTU akan disubstitusi dengan biomassa jenis tanaman energi atau sampah. Kebutuhan biomassa diperkirakan mencapai 9 juta hingga 12 juta ton dalam setahun. "Sesuai roadmap cofiring PLN, akan dilaksanakan secara bertahap sejak 2020 dan Insha Allah akan implementasikan 100% pada tahun 2024," sambungnya.

Program co-firing ini sudah dimulai PLN sejak tahun 2017. Uji coba sudah dilaksanakan pada 2019. Hingga tahun lalu uji coba sudah dilakukan pada 29 PLTU. Progres per 5 Januari 2021, imbuh Ikhsan, jumlahnya sudah bertambah menjadi 32 PLTU.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×