Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Peritel masih harus menghadapi tekanan yang berat awal tahun ini. Lihat saja PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang mencetak kinerja kurang memuaskan pada kuartal I-2015.
Pendapatan MAPI memang masih tumbuh 10,45% di atas periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 2,96 triliun. Namun, laba bersih perusahaan anjlok hingga 78,18% menjadi Rp 10,29 miliar.
Berdasarkan laporan keuangannya, laba bersih MAPI tertekan oleh beban yang membengkak. Selain itu, perusahaan juga mesti membayar rugi kurs mata uang asing.
"Kondisi makro ekonomi telah mempengaruhi bisnis perusahaan," jelas Sekretaris Perusahaan MAPI Fetty Kwartati dalam rilis yang diterima KONTAN, belum lama ini. Sayang, Fetty tidak bisa dimintai konfirmasi karena sedang berada di luar negeri.
Fetty menjelaskan lebih lanjut, keuntungan MAPI juga terpengaruh oleh investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Asal tahu saja, MAPI sedang ambil ancang-ancang sebelum terjun ke bisnis e-commerce.
"Saat ini kami tengah dalam proses transformasi dari yang semula murni peritel offline menjadi peritel multi channel," terang Fetty. Rencananya, bisnis online MAPI akan mulai beroperasi paruh kedua tahun ini.
Lantaran fokus membenahi e-commerce, ekspansi gerai fisik MAPI tidak terlalu kencang. Per akhir kuartal I-2015, perusaaan tercatat mengoperasikan 1.865 kota di 65 kota di Indonesia.
Jumlah gerai itu justru menurun mengingat per akhir 2014, MAPI sudah mengoperasikan 1.872 gerai setelah membuka 99 gerai baru sepanjang tahun 2014. Selama tahun yang sama, MAPI juga menambah dua merek baru ke dalam portofolionya, yaitu Sephora dan Birkenstock.
Sekadar mengingatkan, MAPI melego dua merek di kategori food and beverage (F&B), Domino's Pizza dan Burger King pada tahun lalu. Perusahaan beralasan ingin fokus mengembangkan bisnis fesyen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
