Reporter: Filemon Agung | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) berencana meninjau ulang target kinerja keuangan maupun produksi pada tahun ini. Perusahaan jasa pertambangan tersebut akan melakukannya selepas merilis kinerja keuangan kuartal II-2020.
Menurut Astrindo, dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja bakal terlihat lebih jelas setelah triwulan kedua. Selain target pendapatan dan produksi, perusahaan itu juga bermaksud memastikan alokasi dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) tahun 2020.
Kalau menurut catatan KONTAN, awalnya Astrindo menargetkan pertumbuhan pendapatan 15% year on year (yoy) sepanjang tahun ini. Mereka mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar US$ 200 juta.
Sembari menanti kepastian target, hingga tutup Juni 2020 nanti Astrindo menjalankan bisnis sesuai dengan agenda awal. Memasuki kuartal II ini, mereka mengejar volume penanganan batubara sebanyak 35 juta-38 juta ton.
Manajemen Astrindo mengaku, kinerja kuartal I sebelumnya masih sejalan dengan target yang diharapkan. "Indikator utama tentu volume penanganan batubara yang masih relatif sama dengan capaian kuartal I 2019 sekitar 19 juta ton," kata Michael Wong, Chief Financial Officer (CFO) PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk kepada KONTAN, Senin (28/4).
Penanganan batubara berjalan melalui dua anak usaha Astrindo, yakni PT Mitratama Perkasa dan PT Nusa Tambang Pratama. Keduanya menjalankan bisnis jasa pelabuhan dan pertambangan. Pada tanggal 27 Juli 2018, Mitratama Perkasa yang semula merupakan ventura bersama berubah status menjadi entitas anak.
Dalam kesempatan lain Kurniawati Budiman, Sekretaris Perusahaan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk memastikan, rencana proyek tahun ini juga tetap berjalan. Mereka dalam tahap akhir mengembangkan pelabuhan batubara di Kabupaten Banyu Asin, Sumatra Selatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News