kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisi International (BISI) berusaha genjot kenaikan laba bersih 15% di tahun ini


Minggu, 30 Agustus 2020 / 14:33 WIB
Bisi International (BISI) berusaha genjot kenaikan laba bersih 15% di tahun ini
ILUSTRASI. Ki-ka : Komisaris PT BISI International Tbk Ong Mei Sian, Direktur Utama PT BISI International Tbk Jemmy Eka Putra dan Direktur Arief Tonny kusuma berbincang usai RUPS di Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/25/08/2020


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bisi International Tbk (BISI) memperkirakan pendapatan bersih tahun ini akan menyusut seiring dengan pelemahan permintaan benih jagung di pasaran. Namun perusahaan akan memaksimalkan perolehan keuntungan hingga akhir tahun nanti.

Jemmy Eka Putra, Direktur Utama BISI mengatakan bahwa manajemen memprediksi total penjualan bersih tahun ini akan menyusut sekitar 3%. "Sedangkan net profit diharapkan bisa tumbuh 15%," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (28/8).

Penurunan ini disumbang oleh bisnis benih jagung yang manajemen perkirakan akan turun pendapatan segmen tersebut sebesar 20%-30% dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini kata Jemmy mengikuti tren dan perkembangan industri pengguna alias konsumen benih jagung tersebut.

Baca Juga: Penjualan pestisida dan pupuk topang kenaikan laba bersih BISI di semester I-2020

Bisnis benih jagung cukup besar kontribusinya bagi perusahaan, sampai semester pertama saja di segmen penjualan benih jagung ke pihak ketiga porsinya terhadap total penjualan perseroan saat paruh pertama tahun ini mencapai 32% atau senilai Rp 291,14 miliar. Sementara penjualan segmen benih jagung itu menurun 41% dibandingkan semester pertama tahun lalu.

Kesempatan pertumbuhan bisnis di tahun ini ada pada benih sayuran dan pestisida. Menurut Jemmy untuk produk benih sayuran diprediksi meningkat 10% dan pestisida 34% di tengah kondisi musim hujan yang masih normal.

Sampai semester pertama tahun ini produk pestisida bersama pupuk memang memperlihatkan performa terbaik yakni tercatat senilai Rp 485,07 miliar atau tumbuh 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 380,74 miliar.

Baca Juga: Bisi International (BISI) tebar dividen Rp 100 per saham, cermati jadwalnya

Untuk benih sayuran, perseroan didorong oleh tren urban farming dan home garden selama pandemi. "Betul ada trend urban farming dan home garden, kami melihatnya sebagai peluang dengan mengaktifkan penjualan channel online serta terus menjalin komunikasi dan promosi dengan komunitas urban farming," urai Jemmy.

Saat ini penjualan benih sayuran untuk segmen urban farming tersebut telah tembus 100.000 pack per bulannya. Manajemen bilang, diperkirakan sampai dengan akhir tahun penjualan segmen tersebut bisa meningkat di atas 150.000 pack per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×