kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Bisi International (BISI) Yakin Stok Benih Tanaman Pangan Hingga Pestisida Tetap Aman


Selasa, 08 Februari 2022 / 19:09 WIB
Bisi International (BISI) Yakin Stok Benih Tanaman Pangan Hingga Pestisida Tetap Aman
ILUSTRASI. Bisi International./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/16/08/2018.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merebaknya kasus Covid-19 akibat varian Omicron turut diwaspadai oleh PT Bisi International Tbk (BISI). Di tengah ketidakpastian pandemi, perusahaan ini berusaha mempertahankan stok produk-produk yang dihasilkannya.

Presiden Direktur Bisi International Agus Saputra Wijaya mengatakan, sampai saat ini BISI tetap mewaspadai perkembangan penyebaran varian Omicron di Indonesia. Untungnya stok produk seperti benih jagung, benih hortikultura, maupun produk agrochemical BISI sudah dikelola dengan baik, sehingga diharapkan tidak terjadi gangguan terkait stok.

Tantangan yang dapat dihadapi BISI adalah pada saat terjadi pengetatan PPKM di beberapa daerah, sehingga distribusi produk BISI ke retailer ataupun konsumen berpotensi terganggu. Namun, BISI yakin pemerintah akan tetap mempertimbangkan pentingnya jalur distribusi produk-produk perusahaan ini.

“Produk kami termasuk salah satu golongan produk penting yang seharusnya tetap bisa didistribusikan di lapangan. Apabila ada hambatan distribusi akan sangat mempengaruhi ketersediaan pangan di banyak daerah,” terang Agus, Selasa (8/2).

Baca Juga: Bisi International (BISI) Berharap Raih Laba Dobel Digit di Tahun 2022

Manajemen BISI juga yakin penyebaran Omicron tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan benih, baik benih tanaman pangan, hortikultura, maupun pestisida. Para petani mitra BISI tetap akan menanam sesuai musim tanamnya untuk menghasilkan panen yang terbaik.

Di sisi lain, BISI juga tengah menggiatkan penanaman benih hortikultura BISI Home Garden, di mana dalam situasi pandemi ini permintaannya cenderung tumbuh lebih tinggi dibandingkan dengan situasi normal. “Saat ini berkebun dan menanam sayur atau buah di pekarangan sendiri merupakan kegiatan hobi baru untuk sebagian warga perkotaan,” ungkap Agus.

Selain pandemi, BISI juga mencermati perkembangan harga bahan baku pestisida yang naik secara global. Agus mengaku, sampai saat ini harga bahan baku pestisida masih cukup tinggi, namun pihaknya merasa cukup berhasil dalam mengelola stok dan harga bahan baku. Alhasil, tidak terjadi kenaikan harga produk pestisida yang tinggi, melainkan menyesuaikan rata-rata harga beli bahan bakunya.

 

Fokus BISI saat ini adalah berupaya mengedukasi para petani pengguna produk pestisida buatan perusahaan tersebut. Dalam hal ini, pestisida buatan BISI cukup dikonsumsi sesuai dengan aturan dosis pakai yang dianjurkan.

Agus menilai, selama ini sebagian petani masih menganggap bahwa semakin banyak dosis pestisida yang digunakan, maka akan semakin ampuh bagi tanaman. Hal ini keliru dan justru merupakan bentuk pemborosan. “Jika para petani mau menggunakan pestisida sesuai dosis yang dianjurkan, pengeluaran mereka akan jauh berkurang dan efektivitas produk pestisida ini tetap terjaga,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×