Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Kabut asap yang disebabkan kebakaran di sejumlah daerah di Indonesia telah merugikan industri penerbangan.
"Kabut asap yang cukup tebal di beberapa provinsi di Indonesia membuat kami harus melakukan pembatalan penerbangan hingga beberapa hari," kata Direktur Komersial PT Citilink Indonesia Hans Nugroho, Kamis (29/10).
Hans mengatakan, kabut asap mempengaruhi jarak pandang pilot dan bisa menyebabkan kerusakan pada mesin pesawat, sehingga penerbangan harus ditunda.
"Kami selalu mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang, sehingga jika terjadi hal-hal yang tidak seharusnya untuk terbang, maka Citilink tidak akan mengambil resiko tersebut," katanya.
Sejak terjadi kebakaran lahan di Indonesia, Citilink telah menunda beberapa penerbangan dan ribuan penumpang tertunda keberangkatannya, sehingga diperkirakan mengalami kerugian sekitar Rp 25 miliar.
Maskapai Garuda Indonesia juga menanggung kerugian akibat kabut asap.
"Tapi nominalnya tidak dapat kami sebutkan, yang jelas mengalami kerugian, karena kami harus membayar biaya parkir pesawat yang cukup lama dan bayar hotel untuk crew, belum lagi untuk penumpang," kata General Manager Garuda Indonesia Cabang Manado Deddy Irawan.
Dia berharap kabut asap akan segera berakhir karena pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam memadamkan api di sejumlah titik yang mengganggu lalu lintas penerbangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News