kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.333   5,00   0,03%
  • IDX 7.078   32,76   0,47%
  • KOMPAS100 1.029   7,04   0,69%
  • LQ45 798   2,99   0,38%
  • ISSI 227   2,69   1,20%
  • IDX30 417   1,22   0,29%
  • IDXHIDIV20 491   -0,91   -0,19%
  • IDX80 116   0,75   0,65%
  • IDXV30 119   0,88   0,75%
  • IDXQ30 135   -0,50   -0,37%

Bisnis Jasa Pengiriman Diprediksi Melorot 15%


Senin, 09 Februari 2009 / 10:52 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Krisis global ikut menghantam bisnis jasa pengiriman barang. Sebagian pengusaha di bidang ini siaga terhadap imbasnya. Mereka memprediksi, bisnis ini akan turun 10% - 15% tahun ini.

Bhakti Kasry, Chief Executive Officer (CEO) PT Pandu Siwi Sentosa Group, mengakui, krisis makin memberatkan industri jasa pengiriman barang tahun ini. "Kami memperkirakan kondisi ini akan menurunkan bisnis kami," ungkapnya, Minggu (8/2).

Bhakti memberi contoh, industri otomotif telah terguncang akibat krisis. Bentuknya, pengurangan produksi. Padahal, otomotif memberi kontribusi besar terhadap jasa pengiriman, yakni melalui pengiriman komponen otomotif dan ekspor impor mobil.

Akibat melemahnya industri otomotif, otomatis, industri jasa pengiriman barang ikut lesu. "Penurunan pengiriman dari 10% - 15 % pada tahun ini," prediksi Bhakti.

Menurut Bhakti, penurunan akan terasa pada kuartal ke dua 2009. Di kuartal satu, masih ada perusahaan yang melakukan pengiriman barang. "Pada kuartal kedua, baru terasa kiriman barang mulai seret," ungkapnya.

Berita baiknya, ada harapan industri ini tertolong hajatan pemerintah, yakni pemilihan umum (pemilu) legislatif pada April serta Pemilu presiden dan wakil presiden Juli 2009.

Bhakti bilang, perusahaannya mendapat pesanan pengiriman surat suara ke Indonesia Bagian Timur. "Target kami pada Pemilu ini bisa menopang pendapatan hingga Rp 15 miliar," ungkapnya.

Ketua Umum Asosiasi Jasa Ekspress Indonesia (Asprindo) M. Kadrial juga menilai, tahun ini penyelenggaraan jasa pengiriman barang domestik bisa turun hingga 15%. Menurut dia, pemilu tak langsung bisa meningkatkan kinerja industri. "Pemilu tidak memberikan dampak berarti karena tidak semua pengusaha turut serta dalam pengiriman barang," ujar M. Kadrial.

Sekadar catatan, pada tahun 2008 lalu, pelaku bisnis pengiriman barang dapat membukukan total pendapatan hingga Rp 2,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×