kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bisnis migas berkembang, pelabuhan Astra Infra tumbuh signifikan


Minggu, 07 Oktober 2018 / 20:38 WIB
Bisnis migas berkembang, pelabuhan Astra Infra tumbuh signifikan
ILUSTRASI. Astra Infra Siap Ajukan Diri Jadi Peserta Lelang Operator Patimban


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis pelabuhan Astra Infra terus mengalami pertumbuhan. Pelabuhan Eastkal yang dikelola perusahaan lewat PT Pelabuhan Penajam Banua Taka terus berkembang seiring dengan pertumbuhan industri minyak dan gas di Kalimantan Timur.

Billy P Kadar, Direktur Astra Infra mengatakan, pendapatan bisnis pelabuhan perusahaan tahun ini sudah tumbuh hampir du kali lipat dari revenue mereka tahun lalu seiring dengan perkembangan yang baik dari industri minyak dan gas.

"Pertamina Hulu Mahakam melakukan operasinya di pelabuhan kami. Itu mengakibatkan pertumbuhan yg cukup signifikan walaupun Pertamina kemudian membagi dua wilayah operasinya yakni satu di Tanjung Batu dan satu lagi di kita," kata Billy kepada Kontan.co.id, Minggu (7/10).

Kegiatan Drilling yang dilakukan Pertamina Hulu Mahakam melibatkan berbagai perusahaan migas lain sehingga semua masuk menjadi klien Pelabuhan Eastkal seperti seperti Saka Energy-South Sesulu, Eni East Sepinggan, MI-Swaco (Schlumberger Group), Halliburton, COSL, dan Dowell.

Potensi pertambahan klien baru menurut Billy juga masih besar karena Pertamina berencana membuat refinary development master plant. Jika itu terealisasi maka kontraktor yang akan digandengn Pertamina tersebut seharusnya jika mengikuti peraturan akan beroperasi di pelabuhan yang dikelola oleh Astra Infra tersebut.

"Kami optimis kontraktor bisa ke kami karena Eastkal adalah satu-satunya supplai oil and migas yang punya izin Badan Usaha Pelabuhan," jelas Billy.

Selain Eastkal, Astra Infra juga sedang membidik tender operator Pelabuhan Patimban. Perusahaan nantinya akan bermitra dengan perusahaan Jepang dan lokal untuk mengikuti tender yang akan dilaksanakan oleha Kementerian Perhubungan yang direncanakan tahun ini.

"Kami konsisten dengan yang kami sampaiakan sebelumnya, Astra Infra ingin jadi operator Pelabuhan Patimban karena kami memiliki bisnis otomotif. Saat ini prosesnya, masih menunggu tender yang akan dilakukan oleh Kementerian Perhubungan," kata Billy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×