Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah pemerintah menerapkan physical distancing, work from home (WFH) dan kini diikuti Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berpengaruh pada banyak sektor termasuk bisnis parkir.
Rio Octaviano, Ketua Indonesia Parking Association (IPA) mengatakan, bisnis parkir sebagai bisnis turunan ikut terpukul tutupnya beberapa kawasan wisata, pusat perbelanjaan, perkantoran dan restoran.
"Dari data yang diperoleh terjadi penurunan pendapatan antara 75%-90%. Akan bertambah parah PSBB diberlakukan di beberapa daerah di Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya, Makassar dan beberapa kota lain," kata Rio saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (24/4).
Baca Juga: Mudik dilarang, bus AKAP dari Jakarta tidak boleh beroperasi
Lebih lanjut dia bilang, kondisi saat ini cukup berat. Apalagi saat ini industri perparkiran di Indonesia telah menyerap hampir 1,3 juta tenaga kerja yang terdiri dari petugas lapangan sampai tenaga administrasi.
"Untuk mengantisipasi kesulitan likuiditas serta menjaga cash flow perusahaan, beberapa perusahaan parkir telah melakukan pengurangan pegawai," katanya.
Rio bilang, jumlah pegawai yang akan menganggur bakal makin besar jika kondisi seperti ini terus berlangsung. Sebab saat ini banyak perusahaan yang cuma bisa bertahan sampai Juni 2020.
"Banyak perusahaan parkir yang hanya dapat bertahan sampai Mei-Juni 2020. Bila wabah ini berkepanjangan melampaui Mei-Juni 2020 maka dipastikan banyak perusahaan parkir yang tutup," katanya. (Gilang Satria)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bisnis Parkir Bisa Gulung Tikar Jika Pandemi Tak Berakhir".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News