Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang kemasan berbahan kertas dengan teknik cetak, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) berhasil meraih peningkatan kinerja dari bisnis pra-cetak.
Pada semester 1 2023 ini, penjualan bisnis pra- cetak tumbuh 7,4% YoY menjadi Rp 171,64 miliar. Bisnis pra-cetak ini bisa menyumbangkan laba kotor Rp 51,53 miliar, tumbuh 77,7% YoY.
Direktur Utama SMKL, Ang Kinardo mengatakan, SMKL memiliki keunggulan sistem bisnis yang terintegrasi, di mana kecanggihan bisnis pra-cetak mampu melayani customized print ini juga didukung dengan kemampuan logistik yang handal.
Kinardo menuturkan, dengan kemampuan melayani pelanggan dengan sistem one stop shopping, SMKL dipercaya para pelanggan dari beberapa global brand raksasa.
Baca Juga: Panca Budi Idaman (PBID) Bukukan Laba Bersih Rp 167,37 Miliar hingga Semester I
Berkat value added yang ditawarkan, kemampuan menyajikan produk dengan customized design disertai kualitas yang selalu konsisten, pada semester 1 2023 ini, marjin laba kotor dari bisnis pra-cetak SMKL mencapai 30%.
"Kemampuan cetak kami yang lengkap membuat kami lebih leluasa untuk berinovasi untuk produk-produk baru," kata Kinardo.
Selaku produsen kemasan berbahan dasar kertas dengan cetakan flexo yang disebut Kotak Karton Bergelombang (KKB) maupun offset yang disebut Folding Carton Box dan Rigid Box, SMKL berfokus pada teknik pencetakan yang baik tanpa mengurangi kualitas produk, serta menjaga konsistensi dengan harga yang bersaing.
"Hal itu bisa dicapai melalui inovasi dengan teknik percetakan terbaru dan menggunakan teknologi terkini, sehingga sistem produksi semakin efisien dan bisa menghasilkan produk yang berkualitas," ujar Kinardo.
Kinardo menegaskan, SMKL berkomitmen untuk terus menggunakan pendekatan inovatif dalam memanfaatkan teknologi canggih, melakukan pelatihan berkelanjutan bagi karyawan, serta menggunakan pendekatan yang berpusat pada pelanggan untuk memastikan mitra bisnis tidak hanya menerima produk terbaik, tetapi juga layanan terbaik.
"Dengan dibangunnya pabrik baru di Batang, Jawa Tengah, diharapkan penambahan kapasitas produk mampu menjadi katalis pertumbuhan baru di masa depan," pungkas Kinardo.
Sebagai tambahan informasi, untuk kinerja secara konsolidasi, pada semester 1 ini SMKL meraih penjualan Rp 900,36 miliar, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar Rp 1,14 triliun.
Baca Juga: Pendapatan Surya Semesta (SSIA) Naik 18,7% pada Semester I, Ini Penopangnya
Penjualan SMKL didorong oleh produk karton bergelombang karena berkontribusi paling besar sebesar 51% ke total penjualan di Semester 1 ini. sedangkan produk Pra-cetak berkontribusi sebesar 19%.
Di sisi lain, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp 764,20 miliar, turun dari Rp 979,27 miliar pada tahun sebelumnya. Pada periode ini, SMKL membukukan laba bersih sebesar Rp 4,07 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News