Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk (BIRD) berencana akan menambah armada sebanyak 5.000 unit hingga 8.000 unit di tahun 2023.
Untuk merealisasikan rencana penambahan armada tersebut, BIRD sudah menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) untuk tahun depan. Sayangnya, Direktur Utama BIRD Sigit Djokosoetono hanya mengatakan, anggaran capex untuk tahun depan akan lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.
Asal tahu saja, di tahun ini, BIRD menganggarkan capex sebesar Rp 1,2 triliun. Dana tersebut digunakan untuk penambahan 5.000 unit armada, baik armada jenis konvensional, maupun electric vehicle (EV).
“Kami masih melakukan perhitungan terkait dana capex yang akan dianggarkan. Namun jika berkaca pada tahun ini yang capex-nya Rp1,2 triliun, tentunya tahun 2023 lebih tinggi lagi untuk anggarannya. Begitu juga dengan target laba dan pendapatan perusahaan,” kata Sigit kepada Kontan (10/11).
Baca Juga: BIRD Menargetkan Penambahan 200 Armada Listrik (EV) di 2023 Meski Harga Masih Mahal
Lebih lanjut, BIRD makin optimistis untuk melakukan kinerja lebih baik lagi di tahun 2023, mengingat raihan kinerja perusahaan yang memuaskan hingga kuartal III-2022.
“Kami tetap optimisti, mengingat kinerja keuangan dari kuartal ke kuartal itu semakin membaik, baik itu dari kuartal pertama ke kuartal dua, maupun kuartal ketiga dan nantinya kami juga berharap hal yang sama di kuartal keempat tahun ini,” kata Sigit.
Hingga kuartal III-2022, BIRD berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 2,51 triliun. Jumlah itu meroket 73% dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar Rp 1,45 triliun.
Hingga akhir kuartal III-2022, BIRD mencetak laba usaha sebesar Rp 287,13 miliar. Perusahaan berhasil membalikan keadaan, di mana pada periode yang sama tahun lalu, BIRD masih cetak rugi usaha sebesar Rp 108,65 miliar.
Sementara itu laba bersih perusahaan capai Rp 260,63 miliar. Pada periode yang sama di tahun sebelumnya, BIRD menderita rugi bersih sebesar Rp 66,19 miliar.
Tahun ini total armada BIRD yang beroperasi sebanyak 20.000 unit. Sebanyak 11.000 unit merupakan armada taksi dan sisanya merupakan armada bus, EV, truk untuk logistik. Jenis kendaraan BIRD berdasarkan bahan penggeraknya juga beragam, diantaranya ada yang menggunakan bahan gas, pertamax, baterai dan listrik.
Setidaknya tahun ini BIRD sudah 2 kali menaikkan tarifnya, yakni saat pertengahan tahun dan setelah kenaikan BBM. Sementara itu untuk harga tarif taksi EV lebih mahal dibandingkan taksi konvensional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News