kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPJT: Hingga Juni 2022, Jalan Tol Sepanjang 2.500 Km Telah Beroperasi


Selasa, 07 Juni 2022 / 13:21 WIB
BPJT: Hingga Juni 2022, Jalan Tol Sepanjang 2.500 Km Telah Beroperasi
ILUSTRASI. Foto udara sejumlah kendaraan melintas di Gerbang Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR menyatakan, sepanjang 2.500 kilometer jalan tol telah beroperasi hingga Juni 2022 ini.

Keseluruhannya terbagi menjadi 66 ruas Jalan Tol dan 46 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) yang ada di Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sumatra, Pulau Kalimantan, hingga Pulau Sulawesi

“Hingga bulan Juni 2022 tercatat total pengoperasian sejumlah ruas Jalan Tol di Indonesia secara keseluruhan telah mencapai sepanjang 2.500 kilometer," kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit dalam Media Briefing, Selasa (7/6).

Total ruas tol tersebut merupakan akumulasi dari ruas tol yang tuntas dan dioperasikan pada periode 1978-2014 sepanjang 789 kilometer, periode 2015-2019 sepanjang 1.298 kilometer, tahun 2020 sepanjang 246 kilometer, tahun 2021 sepanjang 122 kilometer, dan tahun 2022 hingga 31 Mei 2022 mencapai sepanjang 42,98 kilometer.

“Berdasarkan realisasi jalan tol beroperasi sejak tahun 2021 hingga akhir tahun 2022 adalah sepanjang 164,98 kilometer dengan persentase kenaikan sebesar 18,5%," imbuhnya.

Baca Juga: Pengamat: Digitalisasi di Sektor Industri Transportasi Mutlak Dilakukan

BPJT menargetkan hingga akhir tahun 2022 jalan tol yang telah beroperasi mencapai 2.955 kilometer. Maka pada tahun 2024 mendatang, total panjang jalan tol operasional akan mencapai 4.761 kilometer.

Danang menegaskan, pencapaian kinerja pembangunan jalan tol bukan hanya dilihat dari panjang jalan tol. Namun juga panjang lajur jalan tol.

Pasalnya ketika volume berbanding kapasitas mencapai titik tertentu yaitu 70%, maka BPJT mewajibkan badan usaha untuk melebarkan tidak hanya dua kali dua panjang lajur tapi dua kali tiga untuk panjang lajur.

"Sampai akhir 2021 itu jumlah lajur per arah rata-rata 2,27 lajur/arah. Sekarang kalo kita bagi antara panjang lajur dibagi panjang jalan dibagi dua ketemunya 2,27. Artinya ada mulai banyak jalan itu dua kali tiga lajur. Seperti Cipali," ungkapnya.

Adapun panjang lajur tol tahun 2021 bertambah menjadi 11.140 kilometer. Angka ini bertambah dari tahun 2020 yaitu 10.649 kilometer.

Sedangkan panjang jalan tol selama tahun 2021 bertambah 122,9 kilometer. Danang mengakui penambahan panjang jalan tol tahun lalu lebih rendah daripada tahun 2020. Hal ini merupakan dampak dari adanya pandemi Covid-19.

"Di tahun 2021 ada penambahan 123 kilometer, kalau diperhatikan di tahun 2020 itu pertambahan lebih banyak yaitu 246 kilometer. Memang di dalam 2021 terjadi pelambatan di progres konstruksi. Ada persoalan pengurangan pendapatan untuk dorong kapasitas keuangan untuk membangun. Menteri PUPR telah terbitkan peraturan untuk relaksasi selama pandemi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×