Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) akan melelang enam proyek jalan tol dengan tipe proyek unsolicited. Karenanya, proyek tersebut dinilai akan menurunkan peserta tender lainnya.
Kris Ade Sudiyono, Sekjen Asosiasi Toll Indonesia menjelaskan bahwa proyek jalan tol menjadi menarik atau tidak dari tipe proyek dan peserta proyek yang mengikuti proses tender. "Kalau unsolicited project, maka peluang peserta lain menjadi kecil, sehingga menjadi kurang menarik," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, Selasa (8/1).
Walaupun begitu, ia bilang masih ada faktor lainnya yaitu dari peserta proyek yang terlibat. Menurutnya, jika peserta tender ada dari kontraktor, maka sekalipun proyek sudah memiliki inisiator tetap menarik lantaran yang diincar jasa konstruksinya.
Lanjutnya, hal tersebut lantaran dari sisi bisnis pasti pebisnis melihat sebuah proyek menarik atau tidak dari tingkat return seperti apa, biaya proyek seperti apa, dan apakah ada support pemerintah atau tidak.
Oleh sebab itu, dengan lelang tender enam jalan tol dengan tipe proyek unsolicited tersebut dinilainya akan mengurangi minat peserta yang murni melihat dari sudut pandang bisnis. "Itu jelas akan mengurangi karena inisiator memiliki right to match atau hak untuk memberikan penawaran terbaik yang ditawarkan," jelasnya.
Sedangkan untuk prospek jalan bisnis jalan tol, Kris bilang sektor jalan tol sebuah sektor yang cukup mature dari model bisnis, kepastian hukum dan lainnya. "Jadi ini industri yang sexy untuk para investor masuk," tuturnya.
Menurutnya, saat ini industri jalan toll dalam fase development, jadi membangun sebanyak mungkin aset jalan tol. Selanjutnya, selesainya fase pertama mulai terjadi konsolidasi secara industri yang merupakan tahap kedua yang mana bukan hanya membicarakan pembangunan, melainkan jual beli aset, sistem integrasi, konetivitas, bukan lagi soal pembebasan tanah.
"Jadi secara industri, tol menjadi sektor yang sexy untuk investor masuk karena tahap pertama adalah menarik menjadi investor dalam tahapan development, tapi nanti akan ada dinamika kedua yang menjadikan jalan tol sebagai aset atau pilihan investasi sehingga munculah financial investor seperti Astra Infrastruktu, Nusantara Struktur dan lainnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News