Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pelayaran, PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL) optimistis memandang prospek bisnisnya tahun ini dengan proyeksi akan ada pertumbuhan pendapatan dari realisasi kinerja sepanjang tahun 2018 lalu.
Direktur Utama PT Buana Lintas Lautan Tbk Kevin Wong mengatakan, prospek pasar cukup baik tahun ini, terkhusus dalam negeri dimana kebutuhan pokok transportasi energi seperti dari Pertamina cukup besar.
"Ditambah juga efek dari penerapan beberapa peraturan baru yang kami rasa akan berdampak sangat positif untuk perusahaan pelayaran Indonesia termasuk BULL," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (27/2).
Dengan begitu, kata Kevin pihaknya yakin tahun 2019 akan jauh lebih baik ketimbang tahun 2018 karena peluang untuk berkembang lebih besar. Sayangnya ditanya soal hasil kinerja tahun 2018, Kevin masih belum bisa menjabarkannya. Ia hanya mengatakan hasilnya masih cukup baik.
Adapun dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, hingga kuartal III/2018, BULL mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 35,19% year on year (yoy) dimana perseroan ini membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 65,61 juta naik dari periode sebelumnya sebesar US$ 48,53 juta.
Pendapatan tersebut dominan masih disumbang oleh pelanggan terbesar mereka yakni PT Pertamina dengan sumbangsih sebesar US$ 35,18 juta. Angka ini naik dari pendapatan sebelumnya sebesar US$ 32,98 juta.
Sementara dari pendapatan secara keseluruhan segmen energi dan FPSO masih mendominasi yakni dengan kontribusi sebesar US$ 57,81 juta dan disusul oleh gas sebesar uS$ 11,79 juta.
Alhasil, laba bersih BULL hingga kuartal III/2018 naik 14,28 yoy menjadi US$ 10,04 juta dari sebelumnya sebesar US$ 8,79 juta.
"Walaupun 2018 banyak tantangan, tetapi karena kemampuan dan standar operasi kami yang berstandar internasional, maka hasil 2018 akan cukup baik. Tapi saat ini belum dapat komentar lebih detil karena sebentar lagi akan terbit, yang pasti untuk tahun ini kami lebih optimis," ujarnya.
Sementara untuk mencapai target tahun 2019, lanjut Kevin tentu saja akan ada penambahan armada secara organik, hanya saja untuk jumlahnya belum bis dikatakan.
"Selain penambahan armada secara organik, kami juga secara selektif kemungkinan akan menjalin kerjasama dengan perusahaan lain, terutama untuk segmen baru seperri batu bara,"ujarnya.
Ditanya soal belanja modal atau capital expenditure yang akan dialokasikan BULL sepanjang tahun 2019, lagi-lagi Kevin masih enggan terbuka. "Belum bisa disclose karena kami masih hitung sebab jumlahnya cukup besar," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News