Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 2,9 triliun di tahun 2024.
“Pada 2024, PTBA akan meningkatkan investasi dalam rangka pengembangan bisnis, di antaranya pengembangan angkutan batu bara Tanjung Enim - Keramasan,” kata Corporate Secretary PTBA Niko Chandra saat dihubungi Kontan, Senin (1/4).
Sementara itu, target PTBA di tahun ini, perusahaan BUMN ini masih fokus mengoptimalkan pencapaian kinerja operasional dan efisiensi secara berkelanjutan.
“Perusahaan juga fokus dalam menjalankan praktik penambangan berkelanjutan. Kami optimistis dapat menjaga kinerja tetap positif dan sejalan dengan target hingga akhir tahun 2024,” tambahnya.
Baca Juga: Kinerja Bukit Asam Ambles di Tahun 2023, Cek Rekomendasi Saham PTBA
Asal tahu saja, kinerja PTBA cenderung turun di tahun 2023. Di mana, laba bersih emiten tambang batubara ini turun 51% menjadi Rp 6,10 triliun pada tahun 2023. Alhasil, laba per saham PTBA juga ikut turun menjadi senilai Rp 532 dari sebelumnya Rp 1.094.
Niko mengatakan, penyebab koreksi laba PTBA adalah karena harga batubara turun signifikan. Padahal, kinerja operasional PTBA cenderung meningatkan, dengan volume penjualan batubara mencapai 37,0 juta ton atau naik 17% secara tahunan di 2023.
“Harga pokok penjualan mengalami peningkatan terutama pada komponen biaya jasa penambangan, royalti, dan angkutan kereta api. Hal tersebut memang pasti terjadi, seiring dengan adanya peningkatan volume produksi dan angkutan kereta api di tahun 2023 yang cukup signifikan dibandingkan tahun 2022,” kata Niko.
Merujuk harga batubara acuan (HBA) dari Dirjen Minerba Kementerian ESDM menunjukkan bahwa HBA mencapai nilai tertinggi pada Oktober 2022 sebesar, US$ 330 per ton. Lantas, di tahun 2023, HBA turun dan mencapai nilai terendah di US$ 117 per ton pada Desember 2023.
“Untuk menjaga kinerja agar tetap baik, PTBA terus berupaya menjaga pasokan di dalam negeri sambil mengoptimalkan peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan bagus. Kami juga melakukan efisiensi pada seluruh proses bisnis perusahaan,” ungkapnya.
Dan untuk memperbaiki kinerja di tahun ini, PTBA juga akan melakukan sejumlah strategi bisnis. Di mana, perusahaan akan mengerek volume penjualan PTBA.
“Volume penjualan tahun ini ditargetkan meningkat dibanding tahun 2023. Kami akan memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor ke sejumlah negara yang memiliki prospek pertumbuhan yang tinggi, baik pasar eksisting maupun pasar-pasar baru. Perusahaan juga fokus dalam menjalankan praktik penambangan berkelanjutan sesuai dengan visi perusahaan yaitu perusahaan pertambangan yang peduli lingkungan,” pungkas Niko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News