kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Bukit Asam (PTBA) Terus Genjot Bisnis Nonbatubara


Selasa, 24 Juni 2025 / 11:48 WIB
Bukit Asam (PTBA) Terus Genjot Bisnis Nonbatubara
ILUSTRASI. Distribusi batubara PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Perusahaan tambang pelat merah, PT Bukit Asam (PTBA) terus menggenjot bisnis nonbatubara agar memberikan kontribusi yang semakin signifikan.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang pelat merah, PT Bukit Asam (PTBA) terus menggenjot bisnis nonbatubara agar memberikan kontribusi yang semakin signifikan terhadap total pendapatan perusahaan di masa depan. 

Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra, mengatakan, saat ini terus bergerak dalam diversifikasi bisnis ke sektor nonbatubara. PTBA fokus pada pengembangan energi terbarukan dan hilirisasi batu bara menjadi produk yang semakin memiliki nilai tambah.

"Pada sektor energi terbarukan, PTBA aktif mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)," kata Niko kepada Kontan, Selasa (24/6).

Niko menuturkan, bukti terbaru adalah peresmian PLTS Timah Industri berkapasitas 303,1 kWp di Kawasan Industri Cilegon pada 17 Juni 2025 lalu, melalui anak usaha, PT Bukit Energi Investama (BEI). 

Baca Juga: Refleksi 44 Tahun Bukit Asam (PTBA): Transformasi dan Kontribusi untuk Negeri

Selain itu, disampaikan Niko, PTBA juga berkontribusi pada proyek energi bersih nasional di infrastruktur vital, seperti PLTS pada AOCC Bandara Soekarno-Hatta dan PLTS Jalan Tol Bali Mandara.

Inisiatif ini tidak hanya mendukung dekarbonisasi, tetapi juga menunjukkan kontribusi PTBA dalam mendukung pariwisata dan lingkungan berkelanjutan. 

"Tak hanya itu, kami juga turut serta dalam peningkatan ketahanan pangan melalui PLTS Irigasi yang membantu pengairan sawah di sekitar wilayah operasi kami," ujar Niko.

Di sisi hilirisasi batubara, PTBA terus mengembangkan potensi proyek strategis salah satunya adalah Artificial Graphite dan Anode Sheet.

"Kami telah melakukan kajian tahap awal bersama BRIN, dan hasilnya menunjukkan kelayakan serta potensi pasar yang besar," ungkapnya.

Lebih lanjut, mengingat sebagian besar kebutuhan anode sheet di Indonesia masih diimpor dan seiring pesatnya perkembangan industri kendaraan listrik, kebutuhan akan produk ini akan terus meningkat signifikan. 

Grafit buatan ini merupakan bahan baku krusial untuk baterai kendaraan listrik dan berbagai industri berteknologi tinggi. "Hal ini menegaskan visi kami untuk masuk ke rantai nilai industri masa depan yang lebih hijau dan inovatif," jelas Niko.

Baca Juga: Cerita Para Pekerja Bukit Asam (PTBA) Menjaga Pasokan Energi di Hari yang Fitri

Niko menambahkan, seluruh inisiatif strategis tersebut merupakan bagian integral dari upaya kami untuk membangun ekosistem energi bersih yang komprehensif. Semua ini adalah bagian dari strategi jangka panjang kami untuk mengurangi ketergantungan pada batubara. 

"Kami menargetkan agar pendapatan dari bisnis non batubara ini dapat memberikan kontribusi yang semakin signifikan terhadap total pendapatan perusahaan di masa depan," tandasnya.

Sebagai informasi, PTBA mencatatkan penurunan laba bersih hingga 50,5% menjadi Rp391,48 miliar pada kuartal I-2025, dari sebelumnya Rp790,94 miliar di periode yang sama tahun lalu.

 

Meski begitu, PTBA mencatat kenaikan pendapatan sebesar 5,83% yoy menjadi Rp 9,96 triliun pada kuartal I-2025 dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 9,4 triliun.

Namun, beban pokok meningkat 11,53% menjadi Rp 8,91 triliun dari sebelumnya Rp 7,99 triliun. Peningkatan beban pokok pendapatan ini turut membuat laba bruto PTBA anjlok menjadi Rp 1,04 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp 1,41 triliun.

Pencapaian laba bersih didukung oleh kinerja operasional PTBA sepanjang kuartal I-2025. Dalam hal ini, penjualan ekspor batubara PTBA mencapai 5,09 juta ton atau naik 34% secara tahunan. Adapun penjualan batubara di pasar domestik mencapai 5,19 juta ton.

“Total penjualan pada kuartal I-2025 mencapai 10,28 juta ton atau tumbuh 7% secara tahunan,” tulis Corporate Secretary PTBA Nico Chandra dalam siaran pers, Rabu (30/4).

Baca Juga: Aktivitas Tambang Ilegal di Wilayah IUP Bukit Asam (PTBA) Ditindak Tegas

PTBA juga membukukan realisasi angkutan batubara pada Januari - Maret 2025 sebesar 9,41 juta ton atau meningkat 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kinerja positif PTBA dapat dicapai meski terdapat berbagai tantangan. Di antaranya adalah koreksi harga batubara akibat fluktuasi pasar global. Rata-rata indeks harga batubara ICI-3 terkoreksi 12% secara tahunan dari US$ 78,86 per ton pada kuartal I-2024 menjadi US$ 69,37 per ton pada kuartal I-2025.

Selain itu, rata-rata indeks harga batubara Newcastle terkoreksi 17% secara tahunan menjadi US$ 104,56 per ton pada kuartal I-2025, dibandingkan kuartal I-2024 sebesar US$ 125,76 per ton.

Selanjutnya: Pastikan Tepat Sasaran, Pemerintah Salurkan Tambahan Bansos Berbasis Data Tunggal

Menarik Dibaca: Inspirasi Desain Eksterior Minimalis Terbaru untuk Rumah Impian Anda di Tahun 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×