kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bukit Asam (PTBA) torehkan sejumlah capaian positif di era menteri BUMN Erick Thohir


Selasa, 03 November 2020 / 17:45 WIB
Bukit Asam (PTBA) torehkan sejumlah capaian positif di era menteri BUMN Erick Thohir


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menunjukkan kinerja positif selama satu tahun masa kepemimpinan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). PTBA juga dinilai sukses bersinergi dengan solid dengan sesama BUMN.

Dari segi kinerja keuangan, PTBA masih bisa dibilang mencetak kinerja yang positif di semester I-2020 terlepas dari imbas pandemi Covid-19 serta penurunan harga batu bara dunia. PTBA sanggup membukukan laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun dan pendapatan sebesar Rp 9 triliun per semester pertama lalu.

“Efisiensi merupakan salah satu strategi PTBA untuk menjaga dan mencatatkan kinerja positif di tengah volatilitas harga dan berkurangnya permintaan pasokan batubara,” ungkap Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C. dalam siaran pers yang diterima Kontan, Selasa (3/11).

Beberapa strategi efisiensi yang telah dilakukan PTBA di semester pertama antara lain terus melakukan upaya penurunan biaya usaha dan biaya pokok produksi melalui penerapan berbagai optimasi biaya penambangan, seperti pemangkasan jarak angkut dan penurunan stripping ratio.

Dari sisi produksi, PTBA mampu menghasilkan 12 juta ton batu bara hingga semester satu lalu yang diiringi dengan kinerja angkutan batu bara yang juga menunjukkan performa positif. Sepanjang semester I-2020, kapasitas angkutan batu bara PTBA mencapai 11,7 juta ton.

Baca Juga: Tahun Depan Proyek Kongsi Gasifikasi PTBA Masuk Tahap Konstruksi

Terjaganya kinerja operasional PTBA hingga semester satu merupakan hasil dari penerapan keunggulan operasional yang berkelanjutan dan perluasan pasar yang menjadi strategi perusahaan dalam menjalankan bisnis di tahun ini.

Selama periode kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, PTBA juga tampil sebagai pionir pengembangan usaha hilirisasi batu bara di Indonesia. Hal ini terbukti dari rencana pembangunan pabrik pemrosesan batu bara menjadi dimethyl eter (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Pabrik tersebut akan mengolah sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun dan diproses menjadi 1,4 juta ton DME yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti LPG. Adapun potensi penghematan negara dari program tersebut dapat mencapai Rp 8,7 triliun.

"Hadirnya DME sebagai bahan bakar alternatif bisa membantu menekan impor LPG dan menghemat devisa negara,” tambah Pollo.

Persiapan konstruksi proyek hilirisasi batu bara PTBA direncanakan dimulai pada pertengahan 2021 dan target operasionalnya di tahun 2025 mendatang.

PTBA juga terus menjalin sinergi yang kuat dengan sesame perusahaan BUMN. Salah satunya melalui proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bandara Soekarno Hatta yang bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (AP II).

Pengoperasian PLTS di Bandara Soekarno Hatta juga menjadi komitmen PTBA dan AP II dalam mewujudkan sinergi BUMN dan upaya Kementerian BUMN dalam mewujudkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Selain itu, PTBA juga bersinergi dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) untuk mengembangkan kapasitas angkutan batu bara dan/atau komoditas lainnya lewat sungai dan pelabuhan di Sumatera Selatan. “Kerja sama ini sekaligus bertujuan untuk efisiensi biaya dan penambahan kapasitas angkutan volume batu bara,” ujar Pollo.

Kerja sama antara PTBA dan Pelindo II diharapkan dapat meningkatkan volume angkutan batu bara perusahaan mencapai 20 juta ton serta komoditas lainnya termasuk produk hilirisasi batu bara.

Di samping itu, PTBA ikut serta dalam serangkaian proyek bantuan pengembangan PLTS di berbagai daerah demi penyediaan energi ramah lingkungan bagi rakyat Indonesia. Di antaranya PLTS Irigasi Pesawaran, Lampung yang beroperasi Oktober 2020, PLTS Irigasi Talawi, Sawahlunto yang beroperasi sejak 2019, PLTS Irigasi Tanjung Raja yang direncanakan beroperasi di 2020, serta bantuan PLTS untuk Yayasan Az-Zawiyah yang juga direncanakan beroperasi di 2020.

Tak cukup sampai di situ, PTBA juga berkontribusi dalam pembangunan gedung olahraga baru, perbaikan venue Jakabaring Sport City, dan pembangunan fasilitas umuim serta kendaraan pendukung tugas di Sumatera Selatan dengan nilai Rp 128 miliar.

Alokasi dana ini masuk dalam program Corporate Social Responsibility (CSR) PTBA yang didukung dan telah ditandatangani oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru. “Program kerja sama ini berlangsung sejak 2019 sampai selesai pembangunan pada tahun 2021 mendatang,” tutup Pollo.

Selanjutnya: Bukit Asam (PTBA) punya opsi mengambil kepemilikan saham proyek gasifikasi batubara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×