Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) memaparkan jika salah satu proyek pembangunan kondotel The Cliff di Bali masih belum berlanjut.
Sekretaris Perusahaan BUVA, Benita Sofia mengungkapkan selama masa pandemi tahun lalu, pembangunan The Cliff sama sekali berhenti hingga saat ini. "Tidak ada progres pembangunan sama sekali sejak pandemi hingga saat ini, sehingga Kondotel The Cliff di Bali belum beroperasi," jelasnya saat dihubungi oleh Kontan, Selasa (9/3).
Namun demikian, Sofia menyatakan jika semua jaringan hotel Alila yang dibawahinya sudah beroperasi penuh. Selain itu, BUVA juga akan mengoperasikan lagi satu hotel di Tahina, Sulawesi Utara bertajuk Hotel Dialoog. Namun demikian, pihaknya tidak memberikan detail waktu pembukaannya.
Tahun ini, BUVA mengalokasikan capex senilai Rp3,3 miliar yang akan dialokasikan untuk perawatan aset. "Capex menurut budget 2021 adalah sebesar Rp 3,3 milyar dan hanya akan digunakan untuk mengganti FFE yang benar-benar sudah tidak bisa diperbaiki," sambung Benita.
Melihat laporan keuangan BUVA periode kuartal III 2020, Perseroan tercatat sangat terdampak pandemi karena besaran rugi yang membengkak mencapai Rp101,58 miliar atau 13,57% dari periode yang sama tahun 2019 di angka Rp89,44 miliar. Adapun pendapatan menyusut tajam 88,17% menjadi Rp53,26 miliar dari Rp450,44 miliar.
BUVA melanjutkan, tahun ini proyeksi bisnis di bidang pariwisata optimistis dan penuh harap terhadap vaksin. Benita menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi sampai dengan saat ini ditargetkan pada nakes, para lansia, public services termasuk para pelaku bisnis pariwisata, sangat memberikan harapan bangkitnya bisnis pariwisata khususnya perhotelan.
Baca Juga: Pulihkan sektor pariwisata, Menparekraf kucurkan pembiayaan hingga Rp 100 miliar
Hal ini mengingat banyaknya rencana perjalanan yang tertunda sepanjang masa pandemi, serta bertambahnya kepercayaan masyarakat pada industri pariwisata dengan paradigma baru yaitu taat prokes. "Hanya menunggu dibukanya pintu wisatawan dan penerbangan asing ke Indonesia atau Bali khususnya, hotel-hotel yang taat menerapkan prokes akan mulai dapat menarik tamunya kembali," sambung Benita.
Lebih jauh, Benita mengungkapkan harapan tahun ini akan makin banyak Kerjasama RI dengan negara-negara yang ‘aman’ dengan pemberlakuan COVID19-FREE VISA sehingga makin cepat wisatawan mancanegara datang ke Bali.
Lalu, proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dibuat Pemerintah sebesar 4,4% dapat terealisasi dengan bantuan Pemerintah terhadap sektor2 bisnis yang sangat terpukul oleh Covid19 termasuk sektor pariwisata. Selain itu, akan banyak acara yang diselenggarakan di hotel dengan meningkatnya keyakinan masyarakat terhadap efektifnya vaksinasi di Indonesia.
"Yang terakhir, harapan kami adalah hotel bisa beradaptasi dengan teknologi digital dengan tim dan struktur organisasi yang baru yang lebih ramping, sehingga mampu menghasilkan cashflow lebih optimal," tutup dia.
Lebih jauh, BUVA mencatat perolehan aset, liabilitas, dan ekuitas di kuartal III 2020, menurun secara year to date masing-masing 12,64%, 9,18% dan 15,76%.
Selanjutnya: PPKM mikro diperpanjang, tempat wisata di Yogyakarta tetap buka
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News