Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga pangan sampai saat ini masih stabil tinggi. Misalnya, harga daging sapi segar masih di kisaran Rp 120.000 per kilogram, dan harga gula masih berkisar Rp 15.000 per kg.
Pemerintah pun telah berupaya menurunkan harga pangan dengan membuka keran impor daging beku dan impor gula. Namun, sampai sekarang harga pangan masih saja bertahan tinggi, meskipun permintaan di pasar sudah stabil.
Dalam dua setengah bulan menjelang akhir tahun, harga pangan juga diperkirakan akan kembali menggeliat. Untuk mengantisipasi itu, Perum Bulog mengklaim stok daging sapi dan gula pada akhir tahun ini akan terpenuhi.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengatakan, saat ini, stok daging kerbau di gudang Bulog sekitar 3.000 ton. Stok tersebut merupakan sisa dari impor daging kerbau tahap pertama sebesar 10.000 ton.
"Jadi sudah terjual sebanyak 7.000 ton, sebagian besar dijual di Jakarta dan sekitarnya," ujar Wahyu, Rabu (19/10).
Sementara, pengadaan daging tahap kedua sebanyak 70.000 ton sudah dilakukan tender dan akan masuk mulai awal November 2016. Ditargetkan semuanya masuk pada akhir Desember mendatang. Sehingga, Wahyu bilang, akan ada stok daging kerbau di gudang Bulog pada akhir tahun sekitar 30.000 ton. Itu merupakan perkiraan sisa dari total 80.000 ton daging kerbau yang masuk sampai akhir tahun ini.
Lalu, untuk impor gula, Bulog menjalin kerjasama dengan lima perusahan gula rafinasi, untuk mengiling gula milik Bulog. Selain itu, BUMN pangan ini juga akan membeli seluruh gula produksi PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Dari perhitungan Bulog, pada November-Desember 2016, stok gula di gudang Bulog akan sebanyak 515.000 ton, di mana 219.000 ton berasal dari pembelian di PTPN dan sisanya dari gula impor.
Bila kebutuhan gula rata-rata 240.000 ton per bulan, maka Wahyu bilang, stok gula hingga tutup tahun ini akan terpenuhi. Sejauh ini, Bulog menjual gula tersebut sebesar Rp 12.500 per kg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News