Reporter: Handoyo, Maria Elga Ratri | Editor: Herlina Kartika Dewi
JAKARTA. Sebagai stabilisator gula, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) tengah melakukan penjajakan pasar untuk mendapatkan gula dari domestik guna menjaga pasokan dan menstabilkan harga sebelum musim giling tebu dimulai pertengahan tahun ini.
Bachrul Chairi, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan mengatakan, pemerintah mendapat informasi bahwa Bulog kini tengah bertemu dengan para pemangku kepentingan di industri gula nasional. "Yang kami tahu, BulogĀ melakukan pertemuan dengan kelompok petani Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan lain-lain," jelas Bachrul.
Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso membenarkan, beberapa hari lalu Bulog sudah mulai bertemu dengan APTRI dan beberapa BUMN guIa. "Kemudian diikuti dengan komunikasi antar masing-masing pihak," ujarnya kepada KONTAN, Minggu.
Sebelumnya, Sutarto berharap bisa membeli gula dari petani lokal. Tak hanya itu, Bulog minta privelege (hak) untuk membeli gula kristal putih dari BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan RNI untuk dijadikan sebagai cadangan gula yang diolah pemerintah. "Kalau lewat tender, kami selalu kalah," ujar Alimoeso.
Bubun Subroto Kepala Divisi Perdagangan Bulog menambahkan, Bulog mengutamakan suplai dari pabrik gula (PG) lokal dan belum akan mengimpor gula. Awal pekan ini, kata Bubun, Bulog juga akan bertemu dengan beberapa produsen gula pelat merah untuk membahas pengadaan gula. "Kami akan lihat dahulu berapa stok yang masih dimiliki perusahaan gula, kemudian baru membicarakan harga," katanya kepada KONTAN, Minggu (16/2). Beberapa perusahaan gula itu antara lain PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX, X dan II.
Sekadar mengingatkan, untuk menstabilkan gula domestik, pemerintah menugaskan Bulog untuk menguasai stok gula 350.000 ton. Sebab kebutuhan gula konsumsi hingga musim giling perdana 2014 kurang 122.000 ton. Ditambah dengan musim giling yang mundur dari bulan Mei ke Juni, Bulog perlu tambahan pasokan gula 220.000 ton.
Soemitro Samadikoen Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) berharap Bulog melakukan pengadaan dengan membeli gula petani lokal. Bila Bulog mengimpor, petani khawatir harga jual gula lokal tertekan.
Hingga semester I-2014 harga gula diprediksi masih tertekan lantaran masih banyak stok gula di PG dan di pedagang. Data Dewan Gula Indonesia, stok gula nasional di akhir 2013 mencapai 1,24 juta ton, naik 34% dari akhir 2012 sebanyak 914.000 ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News