Reporter: Herlina KD | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Pemerintah terus merealisasikan impor berasnya. Ini dilakukan agar pasokan dan stok beras pemerintah tetap terjaga minimal 1,5 juta ton.
Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Soetarto Alimuso mengatakan saat ini impor beras yang dilakukan oleh pemerintah terus dalam proses pengiriman. "Kita harapkan sampai akhir Januari ini total beras impor yang bisa masuk sekitar 1,08 juta ton," ujarnya di sela-sela penutupan Workshop Perberasan Kamis (13/1).
Catatan saja, hingga Desember lalu, Bulog telah merealisasikan impor beras sebesar 516.000 ton. Sutarto mengatakan, jumlah beras yang diimpor ini adalah jumlah beras yang sudah mendapatkan kesepakatan kontrak.
Di luar jumlah impor yang sudah ditandatangani kontraknya, saat ini Bulog juga telah mendapatkan komitmen (deal) impor beras sebanyak 150.000 ton. Sehingga total komitmen impor yang disepakati sebesar 1,23 juta ton.
Sutarto menambahkan, untuk mencukupi kebutuhan nasional, Bulog setidaknya harus menguasai cadangan beras 10% dari total kebutuhan beras nasional. Ia mengatakan saat ini kebutuhan beras nasional setiap bulannya sekitar 5 juta ton. "Yang harus dimiliki Bulog adalah stok ketika bulan paceklik antara September sampai Januari atau sekitar 5 bulan," ujar Sutarto. Dengan hitungan ini, artinya, Bulog harus memiliki stok sekitar 1,5 juta ton di gudangnya.
Untuk menjaga stok beras ini, maka Sutarto bilang akan memenuhi kuota impor beras yang telah diberikan oleh pemerintah sebesar 1,5 juta ton. Impor beras ini akan terealisasi hingga akhir Maret 2011 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News