Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belakangan ini, harga gula di pasaran mulai meningkat. Melihat hal tersebut, Perum Bulog mengusulkan kepada pemerintah agar mereka ditugasi utuk melakukan impor gula kristal putih, khususnya menjelang puasa dan lebaran demi menekan harga gula di pasaran.
Menanggapi usulan ini, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPN APTRI) M. Nur Khabsyin menyatakan, pemerintah tidak perlu melakukan impor gula konsumsi (GKP) sebanyak 200.000 ton.
Pasalnya, kata Nur, harga eceran gula yang saat ini berkisar antara Rp 14.000-Rp 15.000/kg masih berada dalam batas wajar. Hal ini dikarenakan kenaikan harga gula.
Baca Juga: Harga sejumlah komoditas pangan naik, kinerja Menteri Perdagangan disorot
"(Kenaikan harga) menurut kami masih wajar, karena kenaikannya cuma Rp 1000-Rp 2000/kg, apalagi jika dibandingkan dengan bawang putih atau daging yang kenaikannya saja bisa di atas Rp 30.000/kg," ujar Nur di dalam keterangan tertulis, Senin (24/2).
Kemudian, Nur mengatakan bahwa saat ini stok gula masih mencukupi hingga masa panen selanjutnya. Ditambah, masih ada sisa stok akhir tahun 2019 lalu sebanyak 1,080 juta ton dan sudah ada impor GKP pada akhir tahun lalu sebanyak 270.000 ton yang sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi awal tahun 2020.