kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bulog usul impor untuk redam kenaikan harga, APTRI: Stok gula masih cukup


Senin, 24 Februari 2020 / 21:24 WIB
Bulog usul impor untuk redam kenaikan harga, APTRI: Stok gula masih cukup
ILUSTRASI. Pekerja memperlihatkan produksi gula di PTPN XI Pabrik Gula (PG) Panji, Situbondo, Jawa Timur.


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Herlina Kartika Dewi

"Jadi, stok awal tahun 2020 ada sebanyak 1,350 juta ton. Jumlah ini cukup untuk memenuhi kebutuhan di bulan Januari-Mei 2020, karena kebutuhan gula konsumsi per bulan rata-rata hanya 230.000 ton secara nasional. Jadi 5 bulan kira-kira butuh 1,150 juta ton," jelasnya.

Lebih lanjut, Nur mengungkapkan sudah jadi kebiasaan apabila menjelang musim panen atau giling tebu, harga gula selalu mengalami kenaikan. Cara ini, kata Nur, memang sengaja dilakukan agar pemerintah dapat melakukan impor gula.

Musim giling akan segera dimulai pada bulan Maret atau April untuk wilayah Sumatra, dan pada bulan Mei untuk pulau Jawa.

Baca Juga: Permintaan impor gula kristal putih (GKP) Bulog akan dibahas lewat rakor

Nur juga mengungkapkan bahwa pada saat musim giling tahun 2019 lalu, Bulog tidak membeli gula dari para petani. Jadi, menurut Nur, permintaan Bulog untuk melakukan impor dinilai kurang tepat.

"Ke mana Bulog saat petani membutuhkan untuk membeli gula tani? Karena pada saat awal sampai puncak musim giling tahun 2019 lalu pun, gula tani hanya laku Rp 10.000-Rp 10.500/kg," kata Nur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×