Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengantisipasi potensi penambahan permintaan batubara dari pasar ekspor akibat berlanjutnya konflik Rusia-Ukraina.
Direktur dan Sekretaris Bumi Resources Dileep Srivastava mengungkapkan jika konflik Rusia dan Ukraina berlanjut maka ada potensi memperburuk kondisi kekurangan pasokan batubara. Jika situasi ini terjadi, maka dipastikan akan terjadi kenaikan harga batubara. Di sisi lain, sejumlah negara yang mengimpor batubara dari Rusia khususnya berpotensi mengincar pasar lain.
"Negara-negara konsumen batubara selain Rusia semakin gelisah karena kekurangan pasokan dapat meluas jika ketidakpastian geopolitik di Eropa Timur berlanjut," kata Dileep kepada Kontan, belum lama ini.
Baca Juga: Intip Target Produksi Sejumlah Emiten Batubara Tahun Ini
Dileep menambahkan, BUMI kini masih terus berupaya menjaga kinerja produksi. Fenomena La Nina diakui membuat produksi mengalami kendala. Situasi ini diprediksi akan membaik pada April tahun ini.
Adapun, untuk tahun ini BUMI menargetkan produksi mencapai 85 juta ton hingga 90 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 65% hingga 70% diperkirakan dapat diarahkan ke pasar ekspor. "Cukup banyak pasar tradisional (tujuan) batubara berkualitas tinggi Indonesia di Asia," ungkap Dileep soal negara tujuan ekspor batubara BUMI.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengungkapkan, pasar ekspor berpotensi tidak mengalami gangguan pasalnya 98% ekspor batubara Indonesia menyasar negara-negara Asia Pasifik.
Di sisi lain, Rusia juga tercatat sebagai salah satu eksportir batubara terbesar di dunia. "Jika ekspor Rusia ke beberapa negara seperti Tiongkok, Jepang, Taiwan terhambat maka ada kemungkinan adanya tambahan permintaan dari negara-negara tersebut," kata Hendra kepada Kontan, Kamis (24/2). Hendra melanjutkan, negara lain seperti Australia juga memiliki peluang untuk menutup celah pasar tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News