kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bus listrik lokal akan segera dipasarkan


Jumat, 23 Maret 2018 / 06:33 WIB
Bus listrik lokal akan segera dipasarkan
ILUSTRASI. Prototipe Kendaraan Listrik ITB


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak hanya didominasi Agen Pemegang Merek (APM) asal luar negeri, pabrikan otomotif lokal juga berani memamerkan prototipe kendaraan listrik buatan dalam negeri ke pasaran. Salah satunya PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang terang-terangan memamerkan kendaraan listrik jenis bus.

Leonard, Presiden Direktur Mobil Anak Bangsa mengatakan, sejak Maret tahun lalu sudah ada dua prototipe kendaraan listrik yang dibuat. Saat ini, kedua contoh kendaraan listrik itu sedang masuk proses adminstrasi laik jalan di Kementerian Perhubungan dan rekomendasi uji tipe Kementerian Perindustrian.

Apabila kedua kendaraan tersebut telah lolos pengujian, perusahaan ini siap memproduksi massal mobil listrik. "Bila adminstrasi dan pengujian sudah siap baru bisa kami bisa menjual secara massal," kata Leonard, Kamis (22/3).

Dia mengklaim, mayoritas komponen bus listrik buatan Mobil Anak Bangsa berasal dari dalam negeri. Hanya sejumlah kecil komponen bus yang masih dipenuhi komponen impor. Seperti baterai dan motor listrik dari Jepang, serta kaki engsel dari Jerman.

Saat ini, proses produksi bus Mobil Anak Bangsa, mulai dari chassis hingga pemasangan karoseri digelar di lokasi pabrik karoseri New Armada Magelang, Jawa Tengah. Namun, kata Leonard, perusahaan ini akan membangun sendiri area produksi.

Dia menyatakan, Mobil Anak Bangsa sedang menyiapkan pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat. Luasnya mencapai 10 hektar (ha). "Jika sudah masuk tahap mass production, kami mampu memproduksi satu sampai tiga unit bus per hari dengan tenaga kerja sebanyak 100 orang lebih," kata Leonard.

Bus listrik buatan Mobil Anak Bangsa ini akan dibanderol dengan harga Rp 3 miliar sampai Rp 4 miliar per unit. Perusahaan ini tengah menjajaki calon pembeli, misalnya ke operator bus TransJakarta, serta ke PT Angkasa Pura II untuk kendaraan bandara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×