Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen keramik, PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) optimistis permintaan keramik di tingkat ritel dapat berkembang setiap tahunnya. Khususnya di luar Pulau Jawa, di mana permintaan diproyeksikan tumbuh dengan baik.
Sejauh ini porsi penjualan keramik CAKK ke luar Jawa sekitar 40%, di mana hampir 60% masih market utama masih di area Pulau Jawa.
Baca Juga: Lonjakan impor keramik India tak menggoyahkan emiten keramik dalam negeri
"Sejauh ini untuk Indonesia Barat misalnya terutama Sumatera, keramik kami merek 'Kaisar' bisa diterima pasar," ungkap Juli Berliana, Direktur CAKK kepada Kontan.co.id, Senin (30/9).
Soal proyeksi pertumbuhan market area tersebut, menurut Juli bakal sama dengan target pertumbuhan penjualan perseroan hingga akhir tahun ini yang berkisar 10%-15%.
Berbekal anak usaha yang punya peran distributor, yakni PT Marissi Idola Sumber Sejahtera dan PT Rhinoputra Jaya Sejahtera, CAKK mempenetrasi market di berbagai daerah.
Baca Juga: Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) tanggapi banjir impor dari India
Perusahaan bahkan sudah memiliki 75 agen penjualan di luar Pulau Jawa, paling banyak di Sumatera sekitar 40 agen. Sedangkan area Kalimantan dan Sulawesi masing 15 agen, lalu area Bali dan Lombok yang keduanya punya 5 agen.
Saat ini kontribusi penjualan masih didominasi oleh ritel di tingkat distributor. Ke depannya, Juli bilang, perusahaan mengusahakan agar dapat memasok kebutuhan proyek secara langsung.
Untuk capaian kuartal ketiga, perseroan belum dapat membagikan detailnya namun manajemen masih tetap optimistis dengan proyeksi di awal tahun ini.
Baca Juga: Pasar Mulai Bergairah, Emiten Keramik Tambah Produk Baru dan Kerek Kapasitas Produksi
Namun jika menilik kinerja sepanjang semester I 2019, CAKK mencatatkan pendapatan yang meningkat 34,16% year on year (yoy) menjadi Rp 146,6 miliar dari sebelumnya Rp 109,27 miliar.
Sayangnya, kenaikan ini tidak dibarengi dengan laba bersihnya yang justru menurun hingga 43,71% menjadi Rp 5,42 miliar dari sebelumnya Rp 9,63 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
