Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen keju, PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU) berhasil mencetak kinerja yang memuaskan di sepanjang 2021. Capaian tersebut, tak lepas dari berbagai strategi yang telah dijalankan perusahaan sejak tahun lalu.
Direktur Utama Mulia Boga Raya, Bobby K Gandasaputra memaparkan, di tahun lalu, perusahaan mampu membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,04 triliun. Capaian itu meningkat 8,4% yoy dibandingkan tahun 2020.
Dengan rincian, pertumbuhan unit penjualan di atas 10%, pertumbuhan ekspor lebih dari dua kali lipat di tahun 2021, pertumbuhan penjualan di channel modern trade (MT) lebih dari 10%, pertumbuhan penjualan di channel general trade (GT) kurang dari 10%, serta peningkatan penjualan di e-commerce lebih dari delapan kali dibandingkan tahun sebelumnya.
"Perkembangan kategori keju di channel MT dalam 3 tahun terakhir, kami ambil dari data Nielsen, dari sisi volume kami bisa lihat Prochiz merupakan merek keju No.1 di channel MT di Indonesia dengan pangsa pasar 40,7% di Desember 2021," ungkap Bobby, dalam paparan publik virtual, Selasa (29/3).
Baca Juga: Penjualan Mulia Boga Raya (KEJU) Tumbuh 8,43% pada 2021
Perkembangan pangsa pasar Prochiz dalam tiga tahun terakhir, membuat KEJU optimistis melihat adanya peluang pertumbuhan yang sangat besar ke depannya.
Untuk itu, perusahaan menyiapkan empat strategi utama untuk mendukung peluang pertumbuhan tersebut. Pertama, memperkuat inti, baik dari sisi produk maupun proses produksi. Kedua, melakukan ekspansi di jalur distribusi dan jufa pemasaran, serta menilik peluang dari channel-channel penjualan baru.
"Ketiga, kami akan mendorong segmen produk kami yang mempunyai pertumbuhan tinggi, keempat kami akan konsisten setiap tahun meluncurkan produk-produk baru yang inovatif," papar Bobby.
Di tahun 2021, KEJU sendiri telah meluncurkan dua produk anyar mereka, antaranya Prochiz Gold Slice 2S serta Prochiz Gold 60 gram. Sementara di tahun ini, dua produk terbaru mereka baru saja dirilis, yakni Prochiz Cheddar Royale serta Prochiz Quick Melt Slice.
Untuk mendukung rencana eksapansi perusahaan ke depan, KEJU juga melakukan kolaborasi dengan cloud kitchen pertama di Indonesia, yaitu Yummy Kitchen, dengan meluncurkan brand F&B pertama mereka, yaitu K-Ju.
Namun sayang, Bobby tidak bicara lebih detail terkait target bisnis maupun rencana strategi pemasaran ke depan untuk mengembangkan K-Ju. Dia hanya mengatakan bahwa brand F&B ini merupakan kolaborasi dua brand lokal, berupa brand F&B siap saji dengan keju sebagai bahan utamanya.
Di samping itu, seiring perkembangan tiga tahun terakhir, KEJU juga berekspansi ke berbagai official store di platform e-commerce guna meningkatkan penjualan. Pertumbuhannya mencapai delapan kali dibanding tahun 2020.
Saat ini, produk KEJU sudah tersedia di berbagai platform e-commerce, seperti Tokopedia, Blili, Shopeemall, Bukalapak, dan lain sebagainya. Hingga akhir Desember 2021, KEJU tercatat mampu meraup laba bersih sebesar Rp 144 miliar. Jumlah ini naik 19,5% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 121 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News