Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Center of Economic and Law Studies (Celios) mengungkapkan bahwa masih terdapat 21 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) captive berbasis batubara yang sedang dalam tahap pra-konstruksi di kawasan industri Indonesia.
Keberadaan PLTU mandiri ini dinilai menjadi salah satu penghambat utama percepatan bauran energi terbarukan.
Baca Juga: Industri Ingatkan Produksi Terganggu, Jika Penghentian Impor Garam Tak Berbasis Data
Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira, menegaskan bahwa pembangunan PLTU baru bertolak belakang dengan upaya pemerintah meningkatkan porsi energi bersih dalam sistem ketenagalistrikan nasional.
“Tercatat ada 21 unit PLTU kawasan industri yang sedang masuk fase pra-konstruksi, dan 130 PLTU sudah beroperasi,” ujar Bhima kepada Kontan, Senin (17/11/2025).
Menurutnya, target bauran energi baru terbarukan (EBT) yang baru mencapai 14,4% hingga Oktober 2025, dari total kapasitas pembangkit terpasang sebesar 107 gigawatt (GW), semakin jauh dari proyeksi dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.
“Ke depan, ini bisa memengaruhi kepercayaan investor terhadap dokumen RUPTL. Gap antara rencana dan realisasi terlalu jauh,” tegas Bhima.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Catat Penjualan Tertinggi di Bali pada Oktober 2025
Batubara Masih Mendominasi Produksi Listrik Nasional
Data Kementerian ESDM menunjukkan bahwa hingga Oktober 2025, produksi listrik PLN dan produsen listrik independen (IPP) telah mencapai 290 terawatt hour (TWh). Namun, bauran energi masih didominasi oleh PLTU batubara.
Rinciannya sebagai berikut:
- Batubara: 193,22 TWh (66,52%)
- Gas: 47,46 TWh (16,34%)
- Energi Baru Terbarukan (EBT): 37,48 TWh (12,9%)
- BBM + BBN: 12,3 TWh (4,23%)
Dominasi batubara yang masih sangat tinggi inilah yang dinilai menghambat akselerasi transisi energi.
Baca Juga: Erajaya Genjot Penjualan Gadget Jelang Momen Liburan Akhir Tahun, Simak Strateginya
Daftar 21 PLTU Captive Pra-Konstruksi di Kawasan Industri
Mengacu pada data Celios, berikut daftar lengkap 21 PLTU captive yang sedang dipersiapkan:
- Adaro Aluminum Smelter Power Station Phase I
- Adaro Aluminum Smelter Power Station Phase II
- Delong Nickel Phase III Power Station Unit 9
- Delong Nickel Phase III Power Station Unit 10
- Delong Nickel Phase III Power Station Unit 11
- Delong Nickel Phase III Power Station Unit 12
- PT Halmahera Persada Lygend Nickel Smelter Power Station Phase II Unit 1
- PT Halmahera Persada Lygend Nickel Smelter Power Station Phase II Unit 4
- PT Halmahera Persada Lygend Nickel Smelter Power Station Phase III Unit 5
- PT Ihip Power Station Unit 1
- PT Ihip Power Station Unit 2
- Sulawesi Labota Power Station Unit 6
- Sulawesi Labota Power Station Unit 1
- Weda Bay Power Station Unit 13/14
- Weda Bay Power Station Unit 13/15
- PT Sari Dumai Sejati Unit 2
- PT Borneo Alumina Indonesia
- PT Yongyu Nickel Sulawesi Power Plant
- PT Beishi 3x250 MW Power Plant
- PT Shuoshi Nickel Power Plant
- Smelter Tianshan Di Lingga Power Plant
Selanjutnya: 7 Alasan Mengapa Kartu Kredit Wajib Dibawa Saat Liburan ke Luar Negeri Tahun Ini
Menarik Dibaca: 7 Alasan Mengapa Kartu Kredit Wajib Dibawa Saat Liburan ke Luar Negeri Tahun Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













