Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) mendapat lampu hijau untuk mengakuisisi ratusan menara.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) CENT pada Rabu (5/10) menyetujui rencana anak usaha yang 99,99% sahamnya dimiliki oleh CENT, yakni PT Centratama Menara Indonesia (CMI), untuk mengambil alih 397 portofolio aset menara telekomunikasi yang dimiliki atau disewa oleh PT Anugerah Communication serta menyewa lahan yang diperlukan untuk menunjang pengoperasian sebagian menara tersebut.
Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Perusahaan CENT, Wiwik Septriandewi saat dihubungi Kontan.co.id (5/10).
Baca Juga: Lagi, Centratama (CENT) Akan Mengakuisisi 397 Menara Senilai Rp 1,2 Triliun
“Semua agenda (termasuk rencana akuisisi 397 menara) disetujui,” tuturnya kepada Kontan.co.id (5/10).
Secara total, nilai dari rencana transaksi mencapai Rp 1,17 triliun. Jumlah tersebut terdiri atas nilai transaksi pembelian 397 portofolio aset menara telekomunikasi sebanyak-banyaknya Rp 1,15 triliun, dan transaksi untuk penyewaan lahan sebanyak-banyaknya Rp 19,78 miliar.
Jumlah nilai tersebut setara 97,5% dari ekuitas CENT sebelumnya yang berjumlah Rp 1,20 triliun menurut laporan keuangan perusahaan per 31 Mei 2022. Oleh karenanya, CENT perlu mengantongi persetujuan pemegang saham terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi, sebab transaksi tersebut melebihi 50% ekuitas perusahaan dan tergolong transaksi material menurut Peraturan OJK No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
CENT percaya, transaksi pembelian aset menara telekomunikasi Anugerah Communication bakal memperluas portofolio dan jaringan penyediaan layanan CENT dan CMI, khususnya di wilayah Timur Indonesia. Asal tahu, Mayoritas menara Anugerah Communication memang berlokasi di wilayah timur Indonesia.
Bukan tanpa alasan CENT melirik wilayah tersebut. Wiwik mengatakan, sebaran internet atau jaringan telekomunikasi di Indonesia masih belum merata. Wiwik mencatat, pelanggan operator telekomunikasi masih didominasi oleh pelanggan di Jawa dengan porsi yang bisa mencapai 50% dari total pelanggan, sementara pelanggan di Kalimantan dan Indonesia Timur jika digabungkan hanya mencapai sekitar 30% dari total pelanggan.
“Dengan pengguna internet di Indonesia yang masih belum merata, masih ada potensi peningkatan pelanggan dengan perluasan jaringan,” tutur Wiwik.
Alasan lainnya, CENT juga berharap bisa turut membantu program pemerintah dalam pemerataan jangkauan jaringan telekomunikasi.
“Daerah timur merupakan daerah yang menjadi perhatian khusus pemerintah termasuk dalam pemerataan jangkauan jaringan telekomunikasi. Dengan melakukan ekspansi ke wilayah timur, maka diharapkan CENT dalam hal ini dapat turut membantu program pemerintah,” ujar Wiwik.
Menurut rencana, CENT akan memanfaatkan kombinasi sumber pendanaan internal dan pembiayaan dari bank dalam mendanai agenda ekspansi ini. Wiwik tidak merinci, seperti apa komposisi perbandingan persentase yang direncanakan antara kedua sumber pendanaan tersebut.
Mengutip laporan keuangan interim terkini perusahaan, CENT memiliki total ekuitas sebesar Rp 1,05 triliun per 30 Juni 2022, sementara total liabilitas perusahaan mencapai Rp 18,49 triliun per tanggal yang sama. Dus, menurut hitungan kasar Kontan.co.id rasio utang terhadap modal alias debt to equity ratio (DER) CENT mencapai 1752,25% per 30 Juni 2022. Kontan.co.id belum mengantongi data DER dari CMI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News